Mengapa 2 Warga Jepang Saling ''Benci'' Meskipun Telah Bersatu Menjadi Kota Saitama?
Salah satunya karena pusat pemerintahan perfektur Saitama dan kini pusat pemerintahan kota Saitama pula, berada di Urawa.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kota Saitama adalah gabungan dari 4 kota yaitu Omiya, Yono dan Urawa (bergabung bulan Mei 2001) lalu bertambah satu kota lagi Iwatsuki .
Jumlah populasi digabung menjadi 1,295 juta (hampir 1,3 juta) jiwa per 2018.
Lalu mengapa meskipun sudah bergabung 4 kota, terutama warga Omiya dan warga Urawa saling "benci" sampai kini?
"Iya walaupun sudah bergabung jadi kota Saitama, kita tidak mau di bilang warga Saitama, tetap mau di bilang warga Urawa saja. Mengapa kita mesti gabung ya dengan Omiya dulu? Tidak pantaslah tidak suka kami sebenarnya," papar Kitagawa seorang warga Urawa kepada Tribunnews.com Sabtu ini (8/6/2019).
Mengapa gengsi warga Urawa tinggi seperti itu?
Salah satunya karena pusat pemerintahan perfektur Saitama dan kini pusat pemerintahan kota Saitama pula, berada di Urawa.
"Kita pusatnya Saitama. Mereka tuh yang Omiya apaan sih?" sindirnya lagi buat warga Omiya.
Demikian pula tim sepakbola terbesar dan terkuat serta kebanggaan di perfektur Saitama justru berasal dari Urawa yaitu Urawa Red bukan Omiya dengan tim sepakbola Omiya Ardija yang dianggap minor lemah tak terkenal di Jepang. Tapi kalau mengucapkan Urawa Red, semua penggemar olahraga umumnya tahu.
Kedua kota baik Omiya dan Urawa bertetangga. Namun masing-masing warga bersaing sangat ketat dan terutama warga Urawa tidak senang kepada warga Omiya.
Apa kehebatan Omiya membuat mereka bangga?
"Shinkansen semua kereta besar lewatnya Omiya bukan Urawa. Jadi orang Urawa pun kalau mau pulang harus lewat Omiya, hebat kan," papar Kurayanagi warga Omiya kepada Tribunnews.com.
Rencana penyatuan banyak kota ini sebenarnya diungkapkan tahun 1931 dan untuk mendukung rencana dibuat angket tahun 1940 ternyata banyak sekali yang menentang sehingga tidak jadi penggabungan.
Lebih parah lagi kasus Pembakaran Gedung Pemerintahan Perfektur Saitama yang terjadi pada tanggal 25 Oktober 1948 jam 11:50 waktu Jepang.
Kemudian warga Urawa, Omiya dan Kumagaya bertempur tarik-menarik yang kuat berusaha membangun kembali pusat pemerintahan.
Jalan tengah diambillah kota Urawa sebagai kantor pusat pemerintahan perfektur Saitama.
Demikian pula kasus pemungutan suara pemilihan diadakan pada tahun 1950 ribut besar soal rencana penyatuan kedua kota tersebut.
Pengembangan ekonomi snagat besar dan pesat di Omiya karena pusat kereta api besar termasuk Shinkansen di Omiya.
Warga Urawa tak mau kalau membangun perekonomiannya. Departemen store besar Isetan di pintu barat Urawa sempat mencapai pendapatan terbesar di jepang nomor dua setelah Isetan Shinjuku.
Demikian pula departemen store PARCO, yang dibuka September 2007 di pintu timur stasiun Urawa nilai penjualannya lebih besar daripada penjualan departemen store di Horoshima.
Pusat perpustakaan besar kota Saitama pun ada di Urawa dekat stasiun di lantai delapan.
Kalau dari jumlah penduduk lebih banyak Urawa daripada Omiy, namun luas daerah lebih besar Omiya daripada Urawa.
Omiya dengan jumlah penduduk 116.947 jiwa dengan luas 12,75 kilometer persegi.
Urawa dengan penduduk 160.112 jiwa dengan luas 11,51 kilometer persegi.
Sampai kapan kebencian atau rivalitas terjadi antara kedua warga kota Urawa dan Omiya berhenti, belum ada yang tahun.
Namun diperkirakan setelah generasi ketiga muncul yang tak merasakan rivalitas saat ini, barulah merger keduanya bahkan antara empat kota, mungkin bisa berlangsung dengan nyaman bagi warga kota Saitama yang sekarang.