Jemaah Haji Indonesia Banyak yang Lupa Menaruh Sandalnya
Masalah kaki jemaah haji melepuh macam-macam penyebabnya, ada yang karena kehilangan sandal dan kebiasaan
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH- Cuaca panas ekstrem di Makkah tidak hanya berdampak pada dehidrasi terhadap jemaah haji Indonesia. Tak sedikit jemaah haji Indonesia yang kakinya melepuh karena kepanasan.
Baca: Cuaca Ekstrem, Jemaah Calon Haji Diimbau Umrah Pada Malam Hari
Masalah kaki jemaah haji melepuh macam-macam penyebabnya, ada yang karena kehilangan sandal dan kebiasaan dari jemaah haji sendiri yang terbiasa tidak pakai sandal di kampungnya terutama ketika mereka pergi ke sawah.
"Ketika sandalnya hilang jamaah bilang seperti ini kalau di Indonesia sudah biasa jalan tidak pakai sendal saat ke sawah dan tambak. Ternyata ketika itu dipaksakan kaki mereka pada luka dan melepuh,” ujar Kasie Kesehatan Daker Makkah Muhammad Imran, Senin (22/7/2019) waktu setempat.
Imran berharap pemahaman dan informasi kepada jamaah sangat penting terutama bagi mereka yang belum pernah keluar daerah dan kini langsung ke negara yang suhunya cukup tinggi. “Selain itu banyak juga jamaah kita yang lupa menaruh sandalnya,” katanya.
Baca: Keinginannya Naik Haji Dikabulkan Raja Arab, Kakek Uhi Dijanjikan Beribadah Dikawal Protokoler
Untuk mengatasi masalah tersebut, tim kesehatan haji Indonesia mengimbau kepada jemaah haji ketika kehilangan sendal dapat menghubungi petugas yang selalu siaga di Masjidil Haram baik di sekitar Hijir Ismail dan pintu utama Marwah. “Karena Tim Gerak Cepat (TGC) sudah dibekali sandal untuk bisa digunakan bagi jamaah,” katanya.
Selain itu ada salep khusus disediakan untuk penanganan luka melepuh. Imran menyampaikan beberapa pesan agar jemaah haji kakinya tidak melepuh. Jangan pernah keluar pemondokan sendirian. Berapa pun usianya harus ada temannya. Karena ini adalah situasi baru bagi mereka.
Melihat kemampuan fisiknya, kalau merasa lelah dan capek istirahat saja.Disana harus istirahat yang cukup, yakni tidur.
Baca: Dilarang Bawa Power Bank, Koper Jemaah Haji Dibongkar
"Karena suhu disini cukup tinggi tapi kelembapannya rendah. Sehingga kita jarang berkeringat. Untuk itu saya imbau ketika keluar pemondokan gunakan pelindung seperti halnya payung, penyemprot wajah dan juga pelembab agar kulit tidak kering,” Imran menjelaskan.
Untuk menyelematkan jemaah haji Indonesia dari sakit dan ibadahnya di Tanah Suci bisa terlaksana dengan baik, tim kesehatan melakukan gerakan preventif pencegahan agar jemaah haji tetap terjaga kesehatannya. Gerakan ini mulai digalakkan sejak jemaah haji berada di Madinah.
Baca: Imam Masjidil Haram Puji Perilaku Jemaah Haji Indonesia: Lembut, Rendah Hati dan Saling Menolong
Kasubdit Bina Petugas Haji Kementerian Agama, M Ahmad Jauhari, menjelaskan ada tiga program yang dilakukan untuk menjaga jemaah haji agar tetap sehat dan sukses menjalankan ibadah selama di Tanah Suci.
“Program yang pertama adalah kebugaran dengan melakukan aktifitas sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. Tidak terlalu ngoyo sehingga tubuh kita selalu bugar," kata dia.
"Yang kedua harus menjaga asupan gizi dan cairan kita sehingga cairan tercukupi yang ketiga membiasakan diri menggunakan pelindung diri baik itu kacamata, masker, paying maupun kaus kaki dan sandal,” kata Jauhari.
Tim promotif preventif dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berada di kloter JKG 20 memulai kegiatan ini dengan mengadakan gerakan minum air bersama dan mencanangkan pemakaian kacamata.
Baca: Banyak Jemaah Haji Berebut, Hingga Luka dan Terinjak, Ini Sebenarnya Hukum Mencium Hajar Aswad
“Kami memberikan penyuluhan Bagaimana pentingnya alat pelindung diri berupa topi kemudian kacamata kemudian masker kemudian alas kaki dan tentunya kami dari tim promotif preventif mengimbau agar jemaah haji Indonesia selalu meminum air tidak menunggu haus,” kata Jauhari.
Baca: Tiga Gerakan Sukses Selamatkan Jemaah Haji dari Sakit
Banyak minum sangat diperlukan agar jemaah haji terhindar dari dehidrasi atau kekurangan cairan karena kekurangan cairan bisa menimbulkan kekambuhan penyakit dan bisa menyebabkan kematian
Gerakan ini dinamakan gerakan 3 Sukses, mencakup tiga hal yang pertama adalah gerakan kebugaran jasmani jamaah haji yang kedua adalah gerakan minum air mineral bersama ketiga adalah gerakan berkacamata hitam bersama.