Berdamai dengan Iran ? AS Tidak 'Menutup Jalan' Jika Diajak Negosiasi
Kedua negara itu telah meningkatkan ketegangan hubungan mereka selama tiga bulan terakhir, setelah serangan terhadap tanker minyak
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan bahwa ia akan pergi ke Iran untuk melakukan pembicaraan jika memang diperlukan.
Hal itu mengacu pada ketegangan antara Iran dan AS yang terus meningkat pada tahun ini.
Seperti yang ia sampaikan dalam sebuah wawancara televisi pada Kamis kemarin waktu setempat.
Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (26/7/2019), saat ditanya apakah dirinya berencana untuk pergi ke Iran, Pompeo menjawab, "Tentu, jika itu panggilannya, saya akan dengan senang hati pergi ke sana,".
"Saya akan menyambut baik kesempatan untuk berbicara langsung dengan para pemimpin Iran,".
Baca: Seorang Pria Menyelinap Lalu Perkosa Istri Tetangga, Tak Tahan Saat Lihat Korban Menyusui Bayi
Baca: Gadis Cantik Lulusan IPB itu Ditemukan Tewas di Pinggir Sawah, Ini Fakta-faktanya
Perlu diketahui, ketegangan antara Iran dan AS telah meningkat sejak tahun lalu, saat Presiden AS Donald Trump menarik negaranya dari kesepakatan Aksi Komprehensif Iran untuk kesepakatan nuklir.
Bahkan AS kembali memberlakukan sanksi terhadap Iran.
Kedua negara itu telah meningkatkan ketegangan hubungan mereka selama tiga bulan terakhir, setelah serangan terhadap tanker minyak di Selat Hormuz pada lepas pantai Iran.
Trump dan para pemimpin Iran telah secara terbuka mengatakan bahwa negosiasi antara kedua negara mungkin saja terjadi.
Meskipun masing-masing pihak memiliki keinginan yang berbeda dalam melakukan negosiasi secara langsung.
Namun demikian, penasihat militer untuk Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan pada Rabu lalu bahwa Iran tidak akan bernegosiasi dengan AS dalam keadaan apapun.
Hal itu untuk memperkuat posisi Iran di tengah krisis.