Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenhub Tanggapi Penolakan Gojek Bos Taksi di Malaysia: Hanya Takut Kalah Bersaing

Beberapa waktu lalu sempat viral bos taksi Malaysia tolak Gojek namun Kemenhub sebut Datuk Shamsubahrin Ismail, bos taksi takut bersaing.

Editor: Asytari Fauziah
zoom-in Kemenhub Tanggapi Penolakan Gojek Bos Taksi di Malaysia: Hanya Takut Kalah Bersaing
MALAY MAIL/Miera Zulyana
Datuk Shamsubahrin Ismail, pendiri dan pemilik layanan taksi Big Blue di Malaysia. Dia meminta maaf setelah ucapannya yang menyebut Indonesia negara miskin sebagai bagian dari kampanye penolakan atas Gojek menjadi viral. 

Beberapa waktu lalu sempat viral bos taksi Malaysia tolak Gojek namun Kemenhub sebut Datuk Shamsubahrin Ismail, bos taksi takut bersaing.

TRIBUNNEWS.COM Kementerian Perhubungan menilai penolakan Gojek ekspansi ke Malaysia oleh Pemilik taksi Big Blue Datuk Shamsubahrin Ismail lantaran takut kalah saing.

“(Pernyataan Datuk Shamsubahrin Ismail) Sebetulnya adalah ketakutan dia sendiri sebagai pengusaha gitu kan, takut tersaingi," ujar Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi di Jakarta, Senin (2/9/2019).

Budi mengatakan, pernyataan Datuk Shamsubahrin Ismail yang dianggap telah menghina Indonesia bukan merupakan bentuk sikap resmi pemerintah Malaysia. Pernyataannya tersebut bersifat personal.

 Gojek Dapat Penolakan di Malaysia, Cerita Start Up Indonesia Ini Menyebar di 3 Negara Lain

 Meski Ditolak 500 Pegawai KPK, Irjen Firli Bajuri Tetap Diloloskan Panitia Seleksi Capim KPK

 Viral Isi Chat Driver Ojol Wanita dengan Kaesang Pangarep, Driver Minta Putra Jokowi Sabar Mas

 Dekat dengan Iva Lola, Vicky Prasetyo Ngaku Sudah Menikah 24 Kali di Acara yang Dipandu Raffi Ahmad

“Itu pernyataan perorangan sebagai personal sebagai pengusaha yang mungkin barangkali emosional lah menyikapi itu semua.

Kan kita senang kan kalau perusahaan-perusahaan dalam negeri bisa keluar," kata Budi.

Dalam video yang viral sebelumnya, Shamsubahrin terdengar mengatakan bahwa Malaysia adalah negara kaya.

Berita Rekomendasi

Karena itu, pemudanya tidak susah seperti di Indonesia.

"Jika generasi muda Indonesia bagus, mereka tentu tidak akan keluar negeri mencari kerja.

Gojek hanya untuk negara miskin seperti Indonesia, Thailand, India, Kamboja," ujar Shamsubahrin. (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama/Bambang Priyo Jatmiko)

HALAMAN SELANJUTNYA ==============>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas