Wanita HIV Negatif Menikahi Pria HIV Positif Selama 6 Tahun: 'Kami Hidup seperti Pasangan Normal'
Cerita Wanita HIV Negatif yang Menikahi Pria HIV Positif Selama 6 Tahun, Mengaku Hidup seperti Pasangan Normal Lainnya
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Cerita Wanita HIV Negatif yang Menikahi Pria HIV Positif Selama 6 Tahun, Mengaku Hidup seperti Pasangan Normal Lainnya
TRIBUNNEWS.COM - HIV seharusnya tidak dipandang sebagai hukuman mati.
Masih ada kemungkinan untuk menjalani hidup yang sehat dan romantis bersama pasangan yang divonis HIV positif.
Itulah yang ingin dibuktikan oleh seorang wanita sekaligus istri dari pria yang mengidap HIV positif.
Melalui akun Twitter-nya, @Suamikuhivpoz, Sis Hanan menceritakan kehidupannya yang telah menikahi pria HIV positif selama 6 tahun.
Ia sendiri adalah HIV negatif.
Hanan mengaku menjalani kehidupan nya bersama suami dengan normal seperti pasangan pada umumnya.
Baca: Hari Anak Nasional, Kisah Anak dengan HIV/AIDS
Baca: Inilah Kisah M, Anak Penderita HIV/AIDS yang Didiskriminasi Masyarakat
Suami Hanan didiagnosis HIV sejak tahun 1993.
Dalam cuitannya, Hanan berkata:
"Yes, saya negative HIV, almost 6 years, married to HIV+ guy. With HAART treatment, we live like a normal married couple!!!"
(Ya, saya negatif HIV, hampir 6 tahun menikahi pria HIV+.
Dengan pengobatan HAART, kami hidup seperti pasangan normal lainnya)
@Suamikuhivpoz sangat terbuka tentang hubungan serodiskordan-nya.
Serodiskordan yaitu hubungan antara satu orang yang terinfeksi HIV, sedangkan pasangannya tidak.
Kepada World of Buzz, @Suamikuhivpoz menjelaskan pengobatan HAART lah yang memungkinkan hubungan itu terjadi.
"Yang paling penting adalah mereka yang terinfeksi HIV dan menjalani pengobatan HAART, meski susah, tapi saat mereka mencapai tahap 'tidak terdeteksi', maka mereka sama dengan orang-orang non-HIV, bisa menikah dan punya anak yang bebas dari HIV."
Baca: Viral Video, Kue Dagangan Selalu Diborong Habis, Gadis Ini Menangis Tak Rela Polisi Kesayangan Pergi
Suami Hanan didiagnosis HIV positif pada tahun 1993.
Ia sudah dinyatakan "tak terdeteksi" viral load pada 2012.
Tahun 2014, Hanan dan suaminya menikah.
Di Malaysia, pengobatan HAART diberikan gratis oleh pemerintah.
Ahli medis percaya bahwa memiliki viral load tak terdeteksi berarti penderita tidak menularkan virusnya, atau U=U (undetectable = untransmittable).
Dilansir balimedika.com, HIV virus load adalah jumlah virus HIV di dalam cairan tubuh seseorang yang positif HIV.
Virus load digunakan untuk mengukur perkembangan progresivitas penyakit HIV dan keberhasilan pengobatan HIV.
Pengobatan HIV dinyatakan berhasil apabila viral load menjadi sangat rendah atau "undetectable" atau tidak terdeteksi lagi di dalam darah atau cairan tubuh lainnya.
Namun, bukan berarti tidak ada virus sama sekali.
Baca: VIRAL Keluarga Liburan ke Eropa tapi Tidur di Jalan dan Minum Air Keran, sang Suami Beri Penjelasan
Virus mungkin masih ada, namun dalam jumlah yang sangat kecil sehingga tak terdeteksi lagi oleh alat.
Penelitian menunjukkan hubungan jumlah viral load dengan penularan yang berbanding lurus.
Semakin rendah viral load seseorang, maka makin rendah juga penularannya.
Begitu pula sebaliknya, makin tinggi jumlah viral load seseorang, maka makin mudah ia menularkan virusnya pada orang lain.
Meski Viral Load Undetectable, Masih Ada Kemungkinan Menularkan
Meski resiko penularan HIV melalui kontak seksual rendah pada orang dengan viral load undetectable, bukan berarti tidak ada sama sekali.
Risiko penularan tetep ada namun sangat kecil sekali.
Soal anak, @Suamikuhivpoz mengaku sedang berharap dikaruniai anak.
Ia tidak khawatir anaknya tertular HIV karena ia sendiri negatif.
Seorang netizen bahkan berkomentar ibu yang HIV+ yang menjalani perawatan memiliki kemungkinan kecil untuk menularkan virusnya pada sang anak, apalagi ibu yang negatif HIV, maka tidak perlu khawatir sama sekali.
@Suamikuhivpoz melalui cuitannya, ingin menyampaikan pesan pada netizen.
"Jangan takut pada statusmu."
"HIV bukanlah hukuman mati."
"Semua orang harus mencari tahu apakah mereka terinfeksi HIV atau tidak. Jika ya, maka mereka harus mencari pengobatan sesegera mungkin."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)