Gerakan Lengserkan Donald Trump Makin Kuat, Mayoritas Pemilih Partai Demokrat Setuju
Hasil jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan, sebagian besar konstituen Partai Demokrat ingin memakzulkan Donald Trump.
Editor: Choirul Arifin
Secara keseluruhan, jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan sebanyak 51% dari semua orang Amerika setuju bahwa Trump "menekan" Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki Biden, sementara 27% tidak setuju.
Baca: Karena Dugaan Kelainan Mental, Efendi Dikurung Orangtuanya di Bekas Kandang Ayam Sejak Lahir
Dan 59% setuju Kongres AS harus menyelidiki Presiden Trump. Hasil poling itu juga menunjukkan, sebanyak 39% mengatakan mereka menyetujui pekerjaan yang dilakukan Trump dan 55% tidak setuju.
Elaine Kamarck, seorang rekan senior di Brookings Institution, mengatakan jajak pendapat menunjukkan berapa banyak pemilih Demokrat telah berada di baris belakang Ketua Kongres AS Demokrat Nancy Pelosi dalam melakukan penyelidikan impeachment.
"Panggilan telepon itu (antara Trump dan Zelensky) mengubah segalanya," kata Kamarck seperti dikutip Reuters.
Pemilih Demokrat Moneque Jarmon, 51, dari Philadelphia mengatakan dia ragu Trump akan dicopot dari jabatannya melalui proses pemakzulan. Tetapi penting untuk menetapkan preseden bahwa presiden bertanggung jawab atas tindakannya.
"Fakta bahwa dia men-tweet setiap beberapa menit, perilaku berisiko yang dia lakukan - dia beriklan bahwa dia bisa melakukan apa pun yang dia inginkan, seperti dia presiden dan tidak ada yang bisa menyentuhnya," katanya. "Semakin lama dia tinggal di sana, semakin banyak kerusakan yang akan dia lakukan."
Jajak pendapat Reuters/Ipsos dilakukan secara online, dalam bahasa Inggris, di seluruh Amerika Serikat. Ini mengumpulkan tanggapan dari 1.118 orang dewasa, termasuk 454 yang mengidentifikasi sebagai pemilih Demokrat dan 457 yang mengidentifikasi sebagai pemilih Republik. Survei ini memiliki interval kredibilitas, ukuran presisi 5 poin persentase.
Reporter: Khomarul Hidayat
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Mayoritas pemilih Partai Demokrat ingin Donald Trump dilengserkan