Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Yasunori Kagoike (66) yang terlibat skandal kronisme terkait dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan bahwa PM Jepang itu kurang bisa dipercaya.

"Kasus saya mulai dengan sumbangan satu juta yen dari istri PM Jepang dan memang saya menerima satu juta yen, tetapi tak diakui PM Jepang. Kalau benar kan, bongkar dan ungkap semua hal tersebut ternyata tak dilakukan, ditutupi. PM Jepang Kurang bisa dipercaya," kata Yasunori Kagoike, (31/10/2019) dalam jumpa pers.

Yasunori Kagoike terlibat kasus penipuan yang bernilai lebih dari 170 juta yen yang melibatkan subsidi publik untuk sekolah Moritomo Gakuen di Osaka.

Dalam dakwaan, Yasunori Kagoike, mantan kepala Moritomo Gakuen yang berusia 66 tahun, dan istrinya Junko yang berusia 62 tahun, dituduh menipu pemerintah pusat sekitar 56,4 juta yen dalam subsidi antara Maret 2016 dan Februari 2017 dengan membebani biaya untuk membangun sebuah sekolah dasar di Perfektur Osaka yang membeli tanah dari pemerintah.

"Semua pemberitaan besar selama ini dilakukan sesuai dakwaan yang dibuat Jaksa sama sekali tak ada informasi dari saya," kata dia.

Para jaksa menuduh Rabu (30/10/2019) bahwa mereka merencanakan penipuan dan memerintahkan perusahaan membangun sekolah dasar, yang mengajukan subsidi negara atas nama mereka, untuk menipu negara.

"Pada April tahun 2017 diputuskan bersama-sama bahwa Akie, istri Shinzo Abe dan PM Jepang akan datang membuka sekolah yang akan saya buat rencananya. Sekitar tanggal 19 atau 20 April 2017 Akie juga sudah konfirmasi akan datang," tambahnya.

Dalam persidangan di Pengadilan Distrik Osaka, jaksa mengatakan pasangan itu bermaksud mengeksploitasi subsidi untuk mendapatkan uang untuk operasional sekolah.

Baca: Menteri Kehakiman Jepang Mengundurkan Diri Gara-gara Sang Istri Terima Kentang dan Jagung

Baca: Berani Jujur! 5 Artis Akui Hamil di Luar Nikah, Termasuk Istri Young Lex, Siapa Lagi Berikutnya?

Para terdakwa menyangkal sebagian besar tuduhan pada persidangan pada bulan Maret, mengatakan mereka tidak berkonspirasi untuk atau secara sengaja mengeksploitasi subsidi.

Mereka juga didakwa karena menerima secara tidak sah total sekitar 120 juta yen subsidi dari perfektur dan Kota Osaka antara tahun fiskal 2011 dan tahun fiskal 2016 dengan melaporkan sejumlah guru yang salah di prasekolah mereka.

Keduanya ditangkap pada Juli 2017 setelah terungkap bahwa Moritomo Gakuen telah membeli tanah di Toyonaka pada tahun sebelumnya seharga 134 juta yen meskipun bernilai 956 juta yen.

Penjualan dengan potongan harga yang sangat besar memicu tuduhan favoritisme terhadap Abe karena istrinya, Akie, diangkat sebagai kepala sekolah kehormatan sekolah dasar tersebut.

Akie mundur dari pos setelah skandal itu terjadi.