TERBARU Kasus Penemuan 39 Mayat Warga Vietnam dalam Truk Kontainer, Sopir Truk Dinyatakan Bersalah
Seorang sopir truk di Inggris didakwa atas pembunuhan 39 warga negara Vietnam yang ditemukan tewas di sebuah truk di Essex, London bulan Oktober lalu.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Fathul Amanah
Selain itu, seorang laki-laki lain dari Irlandia Utara bernama Christopher Kennedy didakwa pada hari Minggu (24/11/2019) karena membantu membawa 39 orang ke Inggris secara ilegal.
Sementara itu, polisi di Vietnam telah menangkap 10 orang di sana sehubungan dengan kematian tersebut.
Ada 10 Remaja di Antara 39 Korban yang Meninggal Dunia dalam Truk Kontainer
Polisi di Inggris menyatakan bahwa pada Jumat (22/11/2019), ada 10 remaja di antara 39 korban yang ditemukan meninggal dunia di dalam truk kontainer di Essex, London pada 23 Oktober 2019.
Rincian tragedi itu menjadi jelas ketika polisi merilis nama dan usia para korban kasus penyelundupan manusia ini.
Dua dari korban yang tewas baru berusia 15 tahun, sedangkan yang tertua adalah 44 tahun.
Sekitar 20 korban berasal dari satu provinsi, yaitu Nghe An di utara tengah Vietnam, 200 kilometer selatan Hanoi.
Polisi menyarankan keluarga korban untuk menunggu sampai seluruh proses identifikasi selesai sebelum merilis rincian dari mereka yang meninggal.
"Prioritas kami adalah mengidentifikasi para korban, untuk menjaga martabat mereka yang telah meninggal dan untuk mendukung teman-teman dan keluarga para korban," kata Asisten Kepala Polisi Tim Smith.
"Penting bagi kami untuk memastikan bahwa keluarga terdekat korban segera diinformasikan dan diberi waktu untuk menerima berita tragis ini sebelum kami mengungkap pada publik identitas para korban," tambahnya.
Pihak berwenang bekerja sama dengan Polisi Vietnam untuk mengidentifikasi mayat-mayat yang ditemukan pada 23 Oktober 2019 di belakang sebuah truk di kawasan industri di Kota Grays, Inggris.
Polisi mengatakan pekan lalu bahwa semua korban adalah warga negara Vietnam.
Sampel DNA telah diambil dari keluarga di Vietnam yang menduga kerabat mereka menjadi korban dalam tragedi itu.
Beberapa nama telah muncul dalam laporan berita sebelumnya, di antaranya Pham Thi Tra My, seorang wanita berusia 26 tahun yang mengirim pesan teks terakhir pada ibunya.
Keluarga Pham Thi Tra My tidak dapat menghubunginya sejak teks itu dikirim.
"Maaf ayah dan ibu ... Perjalananku ke luar negeri tidak berhasil," tulisnya.
"Bu, aku sangat mencintaimu dan ayah. Aku sekarat karena aku tidak bisa bernapas ... Bu, aku minta maaf," pungkasnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)