Sakit Batuk, Bayi 4 Bulan Tewas Setelah Dipijat, Mulut Berbusa hingga Ada Bercak Darah di Hidungnya
Sakit Batuk, Bayi 4 Bulan Tewas Setelah Dipijat, Mulut Berbusa hingga Ada Bercak Darah di Hidungnya
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Sakit Batuk, Bayi 4 Bulan Tewas Setelah Dipijat, Mulut Berbusa hingga Ada Bercak Darah di Hidungnya
TRIBUNNEWS.COM- Kisah pilu dialami oleh wanita asal China, bernama Yang pada Sabtu (30/11/2019).
Belum lama ini Yang memeriksakan batuk yang dialami bayinya yang berusia 4 bulan.
Dokter lalu menyarankan orang tua bayi itu agar anaknya dipijat di Departemen Pengobatan Tradisional China.
Dengan melakukan pijat, maka bayi itu tidak perlu minum obat atau mendapatkan suntikan.
"Pada saat itu, saya bertanya-tanya apakah pijat cocok untuk anak berusia empat bulan,
tetapi karena itu adalah saran dokter dan kami tidak mengerti, kami mengikuti sarannya," cerita Yang dikutip dari asiaone.
Setelah melakukan sesi pijat, sang bayi tampak seperti tertidur.
Namun ketika ia membuka pakaiannya, sang bayi tampak mengeluarkan busa di mulut.
Bahkan ada bercak darah di lubang hidungnya.
"Ketika kami membuka pakaiannya, kami baru menyadari bahwa mulutnya berbusa dan hidung dan ada bercak darah.
Dia benar-benar tidak responsif, jadi kami segera memanggil ambulans untuk membawanya ke rumah sakit," lanjut Yang.
Berdasarkan laporan rumah sakit, saat bayi itu datang telah ditemukan darah di rongga hidungnya.
Bahkan bayi itu sudah tidak memiliki detak jantung.
Dokter yang menangani berhasil menyadarkan bayi itu.
Namun pada pukul 4.30 waktu setempat, bayi itu tidak terselamatkan.
Berdasarkan sertifikat kematian, bayi itu mengalami kegagalan di banyak organ.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya bayi itu.
Sejak kejadian itu, orang tua korban telah melaporkan kasus ini ke Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat namun belum ada jawaban.
Saksi dari Biro Kesehatan telah membuktikan bahwa semua staf yang terlibat profesional dan bersertifikat.
Direktur rumah sakit mengatakan kepada orang tua korban bahwa mereka sedang menghubungi pihak ketiga untuk menangani otopsi anak.
Untuk menyelidiki alasan di balik kematian putri mereka, orang tua tidak punya pilihan selain setuju.
"Kami sekarang akan menunggu hasil penyelidikan resmi akhir,
dan kami akan menangani masalah tersebut sesuai dengan prosedur perselisihan medis utama.
Keluarga juga dapat membawa kasus ini ke pengadilan," ujar juru bicara biro kesehatan.
(Tribunnews.com/Bunga)