Lahir dengan Ekor di Punggung, Bocah di India Berperilaku seperti Kera hingga Disembah Tetangga
Seorang bocah lahir dengan ekor di punggung. Ia berperilaku seperti kera hingga disembah para tetangga.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Fathul Amanah
Seorang bocah lahir dengan ekor di punggung. Ia berperilaku seperti kera hingga disembah para tetangga.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah lahir dengan ekor di punggung.
Ia berperilaku seperti kera hingga disembah para tetangga.
Dilansir Mirror, bocah tersebut bernama Shivam Kumar (6).
Ia lahir di Delhi, India, 2013 lalu.
Saat lahir, ada bagian dalam tubuhnya yang awalnya dianggap aneh oleh orangtuanya.
Baca: Populer: Viral Rumah Dijual Rp 25 Miliar, Calon Pembeli Ragu Setelah Temukan Hal Ini dalam Foto
Baca: Jangan Salah Mengartikan, Ini Makna Gelengan Kepala Orang India saat Berbicara
Shivam lahir dengan rambut lebat yang tumbuh di punggung.
Tahun ke tahun, rambut tersebut tumbuh semakin lebat.
Hingga Shivam kini berusia 6 tahun, rambut lebat itu disebut sebagai 'ekor'.
Awalnya, orangtua Shivam berusaha menyembunyikan kondisi anaknya tersebut.
Namun, para tetangga telah mengetahuinya.
Tetangga Shivam pun heboh dengan adanya ekor di punggung bocah 6 tahun itu.
Mereka percaya, Shivam adalah reinkarnasi dari Hanuman, dewa kera yang kuat bagi umat Hindu.
Kemudian, orang-orang berbondong-bondong datang ke rumah Shivam.
Mereka memberinya cokelat dan makanan ringan.
Tak sedikit pula orang yang datang untuk menyembah bocah laki-laki itu.
Ibu Shivam, Reena (30), menceritakan hari-hari sang anak yang terus didatangi oleh banyak orang.
"Semua orang di lingkungan saya sangat mencintainya," kata Reena.
Dia menceritakan, awalnya 'keistimewaan' Shivam tersebut menimbulkan masalah bagi keluarga.
Orang-orang berkunjung ke rumah setiap hari.
Ternyata, hal tersebut menghambat kehidupan pribadi Shivam dan keluarga.
Alhasil, guru spiritual keluarga Shivam memberikan solusi.
"Guru kami menyarankan agar ini semua dihentikan (kunjungan orang-orang) dan membiarkan mereka menjalani hidup," ucap Reena.
Reena mengungkapkan, sang guru berharap agar orang-orang berhenti menyembah Shivam sebagai dewa.
Sebab, hal tersebut akan memberikan dampak yang tak dapat diprediksi pada psikis Shivam di kemudian hari.
"Jadi, kami mengikuti instruksinya. Kunjungan orang-orang juga telah berkurang, meskipun belum berhenti sepenuhnya," imbuhnya.
Reena mengatakan, terkadang ada orang yang masih datang ke rumah mencari anaknya.
Namun, ia berkata bahwa Shivam sedang tidak ada di rumah, meskipun sebenarnya ada.
"Kadang-kadang orang akan datang dan bertanya tentang Shivam, tetapi kami akan menyangkal mereka dengan mengatakan dia tidak ada di rumah," ujar Reena.
Ketika ditanya apakah Shivam pernah diperiksakan ke dokter atas ekor yang tumbuh, Reena tidak mengiyakan.
Sang ibu bersikeras bahwa anaknya baik-baik saja.
"Tidak ada yang salah dengan anak saya karena dia sangat sehat," Reena menegaskan.
Namun, dia menolak jika harus mencukur 'ekor' Shivam.
Dia tak mau hal buruk terjadi apabila hal itu dilakukannya.
"Itu adalah bawaan lahir. Kami tahu dia istimewa, tetapi kami tidak bisa mencukur rambut karena itu akan membawa pertanda buruk bagi keluarga kami," jelas ibu Shivam.
Reena menambahkan, 'ekor' yang tumbuh di punggung Shivam merupakan anugerah dari Tuhan.
Oleh karena itu, dia tidak ingin merusaknya.
Sementara itu, Nenek Shivam juga menjelaskan perilaku cucunya yang tidak seperti manusia pada umumnya.
Shivam disebut berperilaku seperti kera.
"Dia bertindak dan berperilaku seperti kera. Dia mengeluarkan suara seperti kera dan selalu melompat," tuturnya.
Selain itu, Shivam juga suka membalikkan tubuh.
Kepalanya berada di bawah dan kaki di atas, seperti yang biasa dilakukan kera.
"Kami berpikir bahwa mungkin ia merupakan titisan Dewa Hanuman dan kami tidak bisa menyangkalnya," kata sang nenek.
Kini, 'ekor' Shivam masih pendek.
Namun, keluarganya percaya bahwa rambut tersebut akan bertambah panjang.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)