Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ternyata Profesor Jepang Ini Ditembak Gara-gara Keributan Saluran Irigasi di Afghanistan

Pihak berwenang Afghanistan mengungkapkan pada tanggal 9 Desember kemarin bahwa mereka telah menahan beberapa pria yang diyakini terlibat dalam inside

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ternyata Profesor Jepang Ini Ditembak Gara-gara Keributan Saluran Irigasi di Afghanistan
NishiNippon Shimbun
Dokter Tetsu Nakamura (73) yang ditembak 4 November 2019 dan langsung meninggal di Afghanistan 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dokter Tetsu Nakamura (73) yang ditembak 4 November 2019 bersama lima anggota organisasi bantuannya, yakni Peace Japan Medical Services (PMS), diserang oleh orang-orang bersenjata tak dikenal, di Jalalabad, Ibu Kota Provinsi Nangarhar timur, ternyata gara-gara keributan saluran irigasi di Afghanistan yang dibuatnya sendiri.

"Ada dua kelompok yang memperebutkan wilayah irigasi yang dibuat sangat indah di Afghanistan oleh Nakamura. Satu kelompok yang tidak suka akhirnya menembak hingga meninggal Nakamura 4 November lalu," papar sumber Tribunnews.com Rabu ini (11/12/2019).

Kasus ini didasarkan pada ketentuan pidana luar negeri dari KUHP dan Polisi perfektur Fukuoka sedang menyelidiki dugaan pembunuhan bekerja sama dengan pihak Afghanistan.

Pihak berwenang Afghanistan mengungkapkan pada tanggal 9 Desember kemarin bahwa mereka telah menahan beberapa pria yang diyakini terlibat dalam insiden tersebut.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Afghanistan dan lainnya, ada pandangan bahwa hak air saluran irigasi yang digarap dokter Nakamura adalah latar belakang serangan itu.

PM Jepang Shinzo Abe sangat terkejut atas pembunuhan tersebut.

Suasana penguburan Dr. Tetsu Nakamura di Fukuoka sore ini (11/12/2019).
Suasana penguburan Dr. Tetsu Nakamura di Fukuoka sore ini (11/12/2019). (Mainichi)
Berita Rekomendasi

"Saya terkejut bahwa dia tewas dengan cara ini. Dia mempertaruhkan nyawanya di lingkungan berbahaya untuk melakukan berbagai pekerjaan, dan rakyat Afghanistan sangat berterima kasih kepadanya," ujar Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat konferensi pers di Tokyo 9 Desember malam.

Nakamura, yang telah menyediakan bantuan medis di dekat perbatasan Afghanistan dan Pakistan selama bertahun-tahun, juga terlibat dalam kegiatan penanaman pohon dan proyek untuk meningkatkan pasokan air ke daerah-daerah yang dilanda kemiskinan setelah kekeringan melanda Afghanistan sejak tahun 2000.

Pembangunan irigasi di Afghanistan membuat wilayah tandus menjadi wilayah yang sejuk banyak tanaman hijau tumbuh di sana sini. Namun justru ternyata menjadi pokok keributan kelompok pro dan kontra di sana berujung kepada pembunuhan Dokter Nakamura.

Upacara peringatan penguburtannya dilakukan Rabu ini di Fukuoka dihadiri ribuan anggota masyarakat Jepang yang berdatangan dengan muka sangat berduka cita sedalamnya.

Peringatan juga dilakukan di Konsulat Jenderal Afghanistan di New York kemarin.

Konsul Jenderal Zelgai Sajad memberikan pidato di mana ia memuji kontribusi Nakamura untuk Afghanistan seperti membangun rumah sakit untuk anak-anak dan perempuan.

"Dr. Nakamura melayani untuk rakyat Afghanistan dan "Semua rakyat Afghanistan sedih sekali karena mereka kehilangan teman yang sangat hebat," ungkap Konjen Afghanistan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas