Donald Trump: Mereka Telah Menuduh Saya Sejak Hari Pertama
Donald Trump dalam kampanyenya di Battle Creek, Michigan, menuduh Demokrat "telah diliputi cemburu dan kebencian".
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BATTLE CREEK - Presiden Donald Trump, memberikan respons terkait pemakzulan yang dilakukan DPR Amerika Serikat dalam sidang paripurna, Rabu (18/12/2019).
Donald Trum dalam kampanyenya di Battle Creek, Michigan, menuduh Demokrat "telah diliputi cemburu dan kebencian".
"Demokrat ini sudah menyatakan kebencian dan penghinaan mereka yang mendalam bagi para pemilih AS," kata Trump dalam pidatonya dilansir AFP Kamis (19/12/2019).
Baca: Alasan Presiden Donald Trump Dimakzulkan oleh DPR, Paling Utama karena Salahgunakan Kekuasaannya!
"Mereka sudah berusaha menuduh saya sejak hari pertama. Mereka bahkan sudah berusaha jauh sebelum saya mencalonkan diri," katanya.
Sidang paripurna itu membuatnya menjadi presiden ketiga Amerika Serikat yang menjalani pemakzulan setelah Andrew Johnson (1868) dan Bill Clinton (1998).
Baca: Sepak Terjang Presiden Donald Trump, Pebisnis Tangguh yang Pernah Bangkrut, Punya 3 Istri
Setelah debat maraton selama 10 jam, DPR AS menyetujui dua pasal: penyalahgunaan kekuasaan serta upaya menghalangi penyelidikan Kongres.
Selepas dari DPR, Trump akan dihadapkan ke Senat, di mana partainya, Republik, menjadi mayoritas dan diprediksi bakal membebaskannya.
Daftar Musuh
Terlepas dari fakta menyakitkan di mana dia dimakzulkan di Washington, Trump menerima sambutan meriah di Battle Creek.
"Saya mungkin lebih baik di sini. Gelombang di sini sangat hebat," ujarnya yang disambut teriakan "kami ingin Trump!"
Dia menyatakan bahwa pemakzulan yang dihadapinya justru bakal membantunya ketika bertarung di Pilpres AS 2020 mendatang.
Baca: Mengenal Lebih Dekat 3 Istri Donald Trump, Istri Kedua Bekas Selingkuhan
Sebab dalam kacamatanya, fakta dirinya dimakzulkan bakal menimbulkan gelombang kemarahan dari pendukungnya terhadap oposisi.
Dia mengklaim tetap berusaha menikmati hari-harinya meski pemberitaan tentang pemakzulannya terus berembus sejak September.
"Saya adalah orang pertama yang dimakzulkan tanpa melakukan kesalahan sama sekali," ujar suami dari Melania itu dikutip BBC.
Baca: Rencana Facebook Integrasikan WhatsApp dan Instagram Dijegal FTC
Dia kemudian menyerukan kepada para pendukungnya agar pada November tahun depan, mereka mendepak Ketua DPR AS, Nancy Pelosi.
"Puluhan juta orang Amerika akan muncul, dan melengserkan Pelosi dari kantornya," ucap Trump disambut riuh pendukungnya seperti diwartakan CNN.
Trump dimakzulkan buntut percakapan teleponnya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 25 Juli lalu.
Dalam percakapan tersebut, Trump disebut meminta Zelensky supaya menyelidiki mantan Wakil Presiden Joe Biden.
Biden merupakan calon rivalnya dalam Pilpres AS 2020 mendatang.
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dimakzulkan DPR AS, Trump: Mereka Sudah Menuduh Saya sejak Hari Pertama"