Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Masih Bayi Dibuang di Tempat Sampah, Kini Pria Ini Menjadi Bos dari Perusahaan Senilai Rp 867 M

Pria ini dulu dibuang oleh orang tuanya di tempat sampah, 30 tahun kemudian ia menjadi bos dari perusahan besar senilai Rp 867 M.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Saat Masih Bayi Dibuang di Tempat Sampah, Kini Pria Ini Menjadi Bos dari Perusahaan Senilai Rp 867 M
Pexels, Facebook FreddieFiggers1
Pria ini dulu dibuang oleh orang tuanya di tempat sampah, 30 tahun kemudian ia menjadi bos dari perusahan besar senilai Rp 867 M. 

TRIBUNNEWS.COM - Pria ini dulu dibuang oleh orang tuanya di tempat sampah, 30 tahun kemudian ia menjadi bos dari perusahan besar senilai Rp 867 M.

Saat ibunya membuangnya di tempat sampah saat baru lahir, Freddie Figgers tidak membayangkan hidupnya akan berubah secara drastis seperti sekarang.

Bayi Freddie ditemukan oleh orang yang kebetulan lewat.

Ia pun harus dirawat di rumah sakit selama dua hari.

Beruntung, saat itulah, pasangan bernama Nathan dan Betty Figgers mengdopsi Freddie dan membawanya ke rumahnya dan merawatnya seperti anak sendiri.

Baca: Nasib Naas Berbuah Manis, Ini Kisah Nyoman Kemis yang Berhasil Dapatkan Kembali Uangnya

Kini, Freddie Figgers sudah berusia 30 tahun.

Facebook FreddieFiggers1
Facebook FreddieFiggers1
Berita Rekomendasi

Ia menjabat sebagai CEO di Figgers Communication, perusahaan teknologi senilai $62 juta atau Rp 867 M dari Florida.

Dilansir Bored Panda, Freddie kini memegang 4 paten dan telah mencoba-coba teknologi serta menciptakan hal-hal baru sejak dia masih kecil.

Titik balik kehidupan Freddie terlihat saat usianya 9 tahun.

Baca: Anak 6 Tahun Miliki Keterampilan Pisau yang Luar Biasa, tapi Siapa Sangka Ada Kisah Pilu di Baliknya

YouTube Figgers Wireless
YouTube Figgers Wireless

Saat itu, ayahnya pulang membawa komputer bekas.

Sang ayah menyuruh Freddie untuk membetulkannya.

Dari situlah, bakat dan kejeniusan Freddie terlihat.

Freddie berhasil memperbaiki komputer itu.

Di usia 12 tahun, Freddie sudah bisa bekerja sebagai teknisi komputer.

YouTube Figgers Wireless
YouTube Figgers Wireless

Saat berusia 15 tahun, Freddie sudah bisa mengelola perusahaan komputasi cloud, Figgers Computers, seorang diri.

Dua tahun berjalan, Freddie telah memiliki 150 pelanggan yang meminta layanan website dan penyimpanan.

Baca: Perawat Terharu, Dokter Baru di Rumah Sakit itu Ternyata Bayi Prematur yang Pernah Ia Selamatkan

YouTube Figgers Wireless
YouTube Figgers Wireless

Saat ayahnya didiagnosis Alzheimer, Freddie menciptakan sepatu yang dilengkapi pelacak GPS yang menyajikan komunikasi dua arah.

YouTube Figgers Wireless
YouTube Figgers Wireless

Kepada Inspire More, Freddie berkata:

"Saya cukup meneleponnya dan berkata 'halo ayah, kau di mana?' dan ia tak perlu melakukan apapun."

"Duduk saja dan berbicara ke arah sepatu sehingga saya bisa melacak lokasinya."

"Program itu sangat sukses, saya dihubungi perusahaan yang mau membeli program itu seharga 2,2 juta Dollar atau sekitar Rp30 miliar."

YouTube Figgers Wireless
YouTube Figgers Wireless

Satu tahun kemudian, ia menggunakan uang itu untuk mendirikan perusahaan sendiri, Figgers Communication.

Saat berusia 24 tahun, Freddie telah membangun dan merancang 80 program perangkat lunak custom.

Facebook FreddieFiggers1
Facebook FreddieFiggers1

Meskipun sekarang Freddie adalah orang yang sukses, ia masih ingat didiskriminasi yang diterimanya ketika ia masih muda.

Freddie terus-menerus dipanggil 'bayi buangan' ketika teman-teman sekelasnya mengetahui bahwa ia ditinggalkan di tempat sampah oleh ibunya.

"Karena saya tinggal di pedesaan, selama sesuatu terjadi, orang-orang di seluruh wilayah itu akan tahu," ujar Freddie.

"Ayah dan ibu angkat saya memberi tahu saya kebenaran kejadian itu, dan saya merasa sangat malu," tambahnya.

Kesuksesan yang ia raih tak membuat Freddie lupa pada orang lain.

Ia menawarkan beasiswa pada anak muda, serta membantu biaya tagihan bagi orang tua.

Freddie tak keberatan menjadi sponsor program-program anak muda dan membantu permasalahan jaminan rumah dan penyitaan.

Bored Panda
Bored Panda 

Saat diwawancarai Bored Panda, Freddie menjelaskan:

"Saya mengubah kepedulian menjadi aksi nyata, solusi atas segala permasalahan akan membawa dampak yang nyata bagi kehidupan seseorang."

"Saya akan mengubah dunia menjadi lebih baik karena uang hanyalah alat, tapi tanpa alat itu, kita tak bisa mengubah kehidupan orang lain dengan memberi mereka kesempatan."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas