3 Kejadian Tanggal 31 Desember, dari Kelahiran Didi Kempot hingga VOC Dibubarkan
Pada tanggal 31 Desember terjadi beberapa peristiwa maupun kejadian, dari hari kelahiran didi kempot hingga pembubaran VOC di indonesia.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
Pemutaran film ini berlangsung 31 Desember 1926 hingga 6 Januari 1927.
Film Loetoeng Kasaroeng tercatat pernah di-remake dua kali, yaitu tahun 1952 dan 1983.
Mohammad Hisar Silalahi dalam tulisannya yang dipublikasikan Kompasiana.com berjudul Loetoeng Kasaroeng, Film Pertama Indonesia Tahun 1926 memiliki pesan yang mendalam untuk penontonnya.
Film ini membawa nilai-nilai antara lain nasehat yang pada intinya janganlah memandang sesuatu hanya dari kulitnya saja.
Film Loetoeng Kasaroeng berkisah tentang perjalanan Sanghyang Guruminda dari Kahyangan yang diturunkan ke Buana Panca Tengah (Bumi) dalam wujud seekor lutung.
Dalam perjalanannnya di bumi, Loetoeng bertemu dengan putri Purbasari Ayuwangi yang diusir oleh saudaranya yang pendengki, Purbararang.
Loetoeng Kasaroeng adalah seekor mahluk yang buruk rupa.
Namun pada akhirnya ia berubah menjadi seorang pangeran yang kemudian mengawini Purbasari. Selanjutnya mereka memerintah Kerajaan Pasir Batang dan Kerajaan Cupu Mandala Ayu.
Baca: Medina Zein Positif Konsumsi Narkoba, Berikut Hal-hal yang Perlu Diketahui soal Amfetamin
VOC dibubarkan
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada 28 Agustus 2019, Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) resmi dibubarkan pada 31 Desember 1799.
Pembubaran VOC disebabkan praktik korupsi yang dilakukan pegawainya, biaya perang, ketatnya persaingan dagang, dan besarnya gaji pegawai.
Pemerintah Belanda mulai mengambil alih kendali kepulauan Nusantara yang sejak 1800-an dikenal dengan nama Hindia Belanda.
VOC sendiri didirikan pada 20 Maret 1602 yang bertujuan memonopoli aktivitas dagang di Asia.
Pada 1603, VOC mendapatkan izin untuk mendirikan kantor perwakilan di Banten. Namun, Pieter Both, Gubernur Jenderal pertama VOC memindahkan kantor ini ke Jayakarta (Batavia).
Sejak itu, VOC mulai memainkan pengaruhnya di bidang perdagangan ke berbagai wilayah di Indonesia.
Cara yang dilakukan adalah melakukan tekanan terhadap bangsa non-Belanda yang mencoba berdagang dengan penduduk.
Kala itu, Kepulauan Nusantara belum berada di bawah kendali pemerintah Belanda, melainkan VOC.
VOC meski hanya sebuah perusahaan tetapi mendapatkan banyak keistimewaan dari pemerintah Belanda salah satunya boleh membentuk tentara sendiri.
Ribuan tentara ini yang kemudian digunakan VOC untuk mengendalikan kepulauan Nusantara yang luas ini.
Baca selengkapnya serba serbi Verenigde Oostindische Compagnie di sini
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribunnewswiki/Afitria Cika)(Kompas.com/Aswab Nanda Pratama)