Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bunuh Jenderal Iran, Presiden Donald Trump Didemo Rakyat Amerika

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump didemo warga AS, lantaran membunuh Jenderal Iran pada serangan rudal Jumat lalu.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Bunuh Jenderal Iran, Presiden Donald Trump Didemo Rakyat Amerika
WALL STREET JOURNAL
Qasem Soleimani 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON DC -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump didemo warga AS, lantaran membunuh Jenderal Iran pada serangan rudal Jumat lalu.

Dikutip dari AFP.com pada Minggu (5/1/2019), sekitar 200 pendemo berada di luar Gedung Putih, Washington DC pada Sabtu kemarin.

Demonstran berkumpul dan berteriak "no war on Iran" (jangan ada perang di Iran) serta menuliskan berbagai slogan seperti "no justice, no peace, US out of the Middle East" (tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian, Amerika harus keluar dari Timur Tengah).

"Kami tak akan membiarkan Amerika Serikat negara kami menjadi pemimpin perang yang tidak berguna di Timur Tengah," ujar orator.

Usai berdemontrasi di Gedung Putih, aksi sempat bergeser ke Trump International Hotel.

Selain di luar gedung putih, setidaknya ada 70 titik di kota lain yang menggelar aksi menolak sikap Trump itu.

Baca: Situs Pemerintahan AS Diretas Pasca Donald Trump Ancam Iran, Tampilkan Gambar Trump Dipukul

BERITA REKOMENDASI

Seperti di New York, pendemo menuntut agar Trump menarik 5.000 tentara AS dari Irak.

Trump diketahui membunuh Jenderal Iran, Qasem Soleimani dengan tujuan untuk menghentikan perang, bukan untuk memulai perang baru.

Demikian disampaikan Trump seperti dilansir dari AP, Sabtu (4/1/2019).

Menurut dia, Soleimani merupakan komandan Pasukan Quds, sayap dari kesatuan elite Garda Revolusi, tewas di Bandara Internasional Baghdad, Irak.

Soleimani tewas bersama pemimpin paramiliter Irak Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, dan enam orang lainnya akibat serangan drone.


Trump menyebut Soleimani adalah sosok kejam, yang menjadikan kematian orang tak berdosa sebagai hasratnya yang sakit.

"Kita merasakan kenyamanan saat mengetahui, kekuasaan terornya sudah berakhir," kata Trump

Lebih jauh Trump juga menegaskan, tidak berniat untuk menggantikan rezim pemerintahan di Iran, ketika menyerang Soleimani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas