Kronologi Penangkapan Reynhard Sinaga, Korban Terbangun saat Tengah Diperkosa, Sempat Pukul Reynhard
Jurnallis BBC News Indonesia, Endang Nurdin membeberkan kronologi terbokarnya kasus pemerkosaan oleh Reynhard Sinaga.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Jurnallis BBC News Indonesia, Endang Nurdin membeberkan kronologi terbokarnya kasus pemerkosaan oleh Reynhard Sinaga.
Endang menuturkan, Raynhard ditangkap pada 2 Juni 2017 saat tengah memperkosa korbannya.
Pernyataan tersebut disampaikan Endang dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi yang diunggah di kanal YouTube Talk Show TVOne, Rabu (8/1/2020).
Seorang korban yang kebetulan olahragawan itu terbangun saat Raynhard tengah melakukan aksinya kepada dirinya.
"Dia ditangkap pada 2 Juni 2017 kerena tengah memperkosa seorang korbannya, dan korbannya terbangun dan kebetulan adalah olaragawan," ujar Endang.
Saat terbangun, menerima perlakuan pelecehan tersebut, korban langsung memukul Reynhard.
"Dan maaf ini keterangan hakim, dan memang sedang ditindih begitu korbannya, karena olahragawan dia besar Reynhard langsung dipukul," jelas Endang.
Mendapat pukulan tersebut, Reynhard langsung melaporkan kepada polisi.
Saat itu Reynhard masuk rumah sakit karena terluka parah dan mengalami pendarahan otak akibat serangan tersebut.
"Tetapi di situ Reynhard selalu minta handphonenya, ia selalu minta handphonenya kepada polisi," kata Endang.
Dari situ, polisi lantas curiga kepada Reynhard yang selalu meminta handphonenya.
Tak hanya itu, Reynhard pun juga sempat memberikan kode pengaman handphone yang salah.
"Nah saat itu benar (kode pengaman benar) dia berusaha merebut dari polisi," ungkapnya.
Saat polisi berhasil merebut kembali handphone dari tangan Reynhard, ternyata orang yang memukul Reynhard adalah korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh Reynhard.
Saat itu, korban yang merupakan olahragawan sempat ditahan karena melakukan penyerangan kepada Reynhard.
Mengetahui kejadian yang sebenarnya, polisi lantas balik menangkap Reynhard.
"Baru dilihat ternyata yang memukul itu, ternyata adalah korban dari dia jadi terbaik dia (Reynhard) yang malah ditangkap," papar Endang.
"Dari situ polisi sangat terkejut tentunya, polisi menemukan 190 korban, dari 190 korban ini 70 di antaranya masih belum diidentifikasi," tambahnya.
Diketahui, nama Reynhard Sinaga, pria asal Jambi ini tengah menjadi sorotan publik.
Namanya mencuat setelah terbukti bersalah dalam 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria.
Akibat kejahatannya, ia dijatuhi hukuman seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris, Senin (6/1/2020).
Para korban Reynhard adalah pria asal Inggris yang rata-rata berusia 20 tahun.
Reynhard melakukan semua aksinya di apartemen pribadi miliknya yang berada di Manchester.
Di sekitar kawasan tempat tinggalnya tersebut, terdapat sejumlah klab malam, di mana anak-anak muda sering berkumpul dan minum-minum.
Dalam pemilihan korbannya, Reynhard memilih korban yang tengah dalam konsisi mabuk, agar lebih mudah untuk diajak.
Setelah korban berhasil dibawa Reynhard ke apartemennya, Reynhard segera membius korban menggunakan obat yang telah dicampur minuman beralkohol.
Ketika korban tak sadarkan diri, ia lantas melakukan aksinya.
Tak hanya diperkosa, saat mencabuli korban, Reynhard juga merekam aksinya menggunakan ponselnya.
Setelah mencabuli korban, Reynhard lantas mengambil barang-barang pribadi milik korbannya.
Barang-barang tersebut berupa jam, kartu identitas, hingga foto profil akun media sosial korban.
Saat korban telah sadarkan diri, Reynhard lantas merangkai cerita palsu terhadap para korbannya.
Reynhard mengarang cerita bahwa para korbannya mabuk dan datang ke apartemen miliknya untuk mengisi daya handphone selulernya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)