Tanggapan Psikolog soal Kasus Reynhard Sinaga, Predator Seksual yang Dihukum Penjara Seumur Hidup
Psikolog memberikan tanggapan terkait ramainya kasus Reynhard Sinaga, predator seksual yang dihukum penjara seumur hidup.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
4. Rentan waktu
Dugan awal menyebutkan Reynhard Sinaga melakukan aksinya dalam rentan waktu 1 Januari 2015 hingga 2 Juni 2015 atau 2,5 tahun.
Namun pihak kepolisian menyakini kejatahan tidak dilakukan dalam rentan waktu lebih dari itu.
"Dilakukan 10 tahun bukan 2,5 tahun," tegas Endang.
Reynhard Sinaga datang ke Inggris pada 2007 menggunakan visa pelajar.
Saat itu Reynhard Sinaga masih berusia 24 tahun.
6. Disebut kejahatan berantai terbesar di dunia
Jaksa di Manchester yang memimpin proses penyidikan mengatakan apa yang dilakukan Reynhard merupakan kejatahan yang tidak hanya terbesar di Inggris tapi lebih dari itu.
"Kemungkinan kasus pemerkosaan berantai terbesar di dunia. Itu yang disebutkan," tutur Endang.
7. Tidak merasa bersalah
Endang menambahkan, berdasarkan laporan dari Hakim Suzanne Goddard yang mengadili kasus Reynhard memberikan pernyataan yang mengejutkan.
Reynhard Sinaga tidak menunjukan raut penyesalan saat proses persidangan.
"Hakim Suzanne Goddard menyatakan bahwa Reynhard tidak sama sekali menunjukan penyesalannya terhadap apa yang ia lakukan terhadap korban," tandas Endang.
Baca: Persebaya Surabaya Resmi Datangkan Patrich Wanggai, Tambah Opsi di Lini Depan Bajol Ijo
8. Masuk dalam list Wikipedia
Dalam halamannya yang membahas serial rapists atau pemerkosaan berantai, ensiklopedia multibahasa dalam jaringan yang bebas dan terbuka Wikipedia memasukan nama Reynhard Sinaga diurutan kedua.
Ensiklopedia milik Wikipedia Foundation tersebut memberikan keterangan:
Dihukum atas 130 akun pemerkosaan, 13 akun kekerasan seksual, dan 2 akun kekerasan oleh penetrasi. Dia memangsa pria heteroseksual muda yang meninggalkan klub malam. Perkosa korbannya dengan membawa mereka ke flatnya dengan alasan non-seksual dan membius mereka GHB.
Sedangkan diurutan pertama ditempati oleh Joji Obara dari negara Jepang.
Joji Obara dikabarkan telah 'memakan' korban sebanyak 150-400 wanita.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)