Ibu Reynhard Sinaga Buka Suara, Sebut Sempat Desak Anaknya Pulang ke Indonesia: Dia Tetap Anak Saya
Ibu dari Reynhard Sinaga menyebut sempat mendesak sang anak untuk pulang dan tinggal di Indonesia.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Ibu dari Reynhard Sinaga menyebut sempat mendesak sang anak untuk pulang dan tinggal di Indonesia.
Dilansir dari Daily Mail, sang Ibu yang bernama Normawati mengatakan, desakan tersebut terus ia lakukan, sebelum sang anak terbukti telah melakukan pelecehan seksual terhadap 195 pria.
"He's still my baby (dia tetap anak saya)," ucap Normawati.
Hingga kini sang ibunda masih berjuang untuk percaya terhadap kejahatan yang telah dilakukan sang anak.
Dalam sebuah wawancara dengan The Sunday Times dirinya menyebut Reynhard Sinaga adalah anak yang pendiam dan rajin beribadah.
"Dia ke tempat ibadah setiap Minggu," terangnya.
“Kami adalah keluarga dengan agama yang baik yang tidak percaya adanya penyimpangan seksualitas."
Pengakuan Pria yang Hampir jadi Korbannya
Seorang pria mengaku pernah hampir menjadi korban pelecehan seksual Reynhard Sinaga.
Pria bernama Michael Crompton (26) ini bercerita suatu malam di Manchester ia bertemu dengan Reynhard Sinaga.
Awalnya dia pergi ke takeaway untuk bertanya apakah ada yang punya charger telepon yang bisa ia pinjam.
Rupanya di tempat tersebut ada Reyhard Sinaga, dirinya pun mengundang Michael Crompton ke apartemennya, untuk bisa menggunakan charger-nya.
Dilansir Daily Mail, mereka berdua pun pergi ke apartemen Reynhard, kala itu Michael Crompton tidak menaruh curiga kepada 'predator seksual'tersebut.
Namun kecurigaannya datang tatkala, Reyhard dua kali menawarkan minuman kepadanya, meskipun Reynhard sendiri benar-benar sadar.
Lantas Crompton pria dari Whitefield, Greater Manchester mengatakan: “Saya pikir dia agak aneh ketika dia mendekati saya," ujarnya dilansir dari The Sun.
“Dia tampak sangat sadar untuk seorang pria di takeaway, pada pukul 4 pagi, dan menawarkan orang asing untuk pergi ke apartemennya."
Michael Crompton pun menyebut menolak minuman yang ditawarkan oleh Reyhard, dua kali dirinya menolak minuman yang ditawarkan pria asal Indonesia tersebut.
"Aku berkata tidak," ujarnya.
"Dan kemudian dia mengatakan padaku bahwa aku bisa menginap di apartemennya jika mau. Pada saat itulah saya memutuskan untuk keluar dari sana."
Dipenjara Seumur Hidup
Pekan lalu, mahasiswa PhD, Reyhard Sinaga (36) dipenjara seumur hidup dengan minimal 30 tahun karena melakukan pelecehan seksual terhadap 195 pria.
Reynhard memangsa para pria muda, kebanyakan dari mereka heteroseksual.
Korbannya berkisar antara 18 hingga 36 tetapi usia rata-rata adalah 21.
Sebagian besar adalah siswa dan beberapa masih di sekolah, termasuk yang keenam yang melarikan diri dari cengkeraman keji menyebabkan Sinaga ditangkap.
Polisi pun membuat jalur bantuan spesialis setelah menduga jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi.
Reyhard Sinaga diketahui membius korbannya lebih dahulu, yakni dengan obat GHB.
Dan saat melancarkan aksi bejatnya dia juga merekamnya dalam sebuah video.
"Dia hampir pasti akan menjadi pelanggar seks paling produktif yang pernah melalui pengadilan Inggris dan sangat mungkin pengadilan mana pun di dunia," kata Ian Rushton, wakil kepala jaksa penuntut mahkota Utara.
Kasus mengejutkan akhirnya dapat dilaporkan setelah pencabutan pembatasan pelaporan pengadilan.
Sinaga kelahiran Indonesia sudah menjalani hukuman minimum 20 tahun setelah dinyatakan bersalah pada persidangan pada Juli 2018 dan Mei 2019.
Pengadilan mendengar bahwa para korban Reynhard Sinaga telah menderita kerusakan psikologis.
Dua dari para korban bahkan disebut mencoba bunuh diri, sementara yang lain mengatakan trauma terjadi dan menghancurkan hidup mereka.
Lantas adanya hal tersebut, Polisi Greater Manchester mendesak calon korban Sinaga atau siapa pun yang membutuhkan dukungan untuk maju.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)