UPDATE Pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Kapan Akan Berakhir?
Presiden Donald Trump adalah Presiden Amerika Serikat (AS) ketiga yang menghadapi sidang pengadilan impeachment (pemakzulan).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Donald Trump adalah Presiden Amerika Serikat (AS) ketiga yang menghadapi sidang pengadilan impeachment (pemakzulan).
Sidang pemakzulan Donald Trump akan dimulai pada Selasa pekan depan.
Dikutip dari portal berita BBC, simak fakta-fakta yang Tribunnews rangkum berikut ini:
1. Apa itu Pemakzulan?
Pemakzulan, sederhananya adalah proses yang memungkinkan tokoh senior di pemerintah untuk meminta pertanggungjawaban pejabat lain.
Contohnya, Hakim, Presiden, atau Anggota Kabinet.
Hal ini terjadi bila mereka diduga melalakukan pelanggaran saat bekerja.
Pelanggaran-pelanggaran itu termasuk:
Pengkhianatan, penyuapan, atau kejahatan berat dan pelanggaran ringan lainnya.
Setelah tokoh senior di pemerintah dimakzulkan, mereka kemudian diadili di Senat.
Anggota Senat akan memutuskan apakah tokoh senior itu bersalah atau tidak.
Perlu diketahui, Sidang Senat merupakan pengadilan politik, bukan pengadilan pidana.
2. Tuduhan Terhadap Trump
Diketahui, Donald Trump menghadapi dua pasal pemakzulan atau dakwaan.
Pertama, Trump dituduh meminta bantuan dari Pemerintah Ukraina agar membantunya terpilih kembali November mendatang.
Trump dituduh menahan bantuan militer berjumlah jutaan dolar ke Ukraina.
Ia juga menggantung pertemuan Gedung Putih yang diusulkan bersama Presiden Ukraina, sebagai tawar menawar.
Sebagai gantinya, para saksi menyebut, Trump ingin Ukraina mengumumkan penyelidikan terhadap Joe Biden.
Joe Biden adalah pria yang memimpin kelomok Demokrat untuk menentang Trump dalam pemilihan November mendatang.
Berdasar jajak pendapat, hasilnya menunjukan Biden akan mengalahkan Trump bila terpilih sebagai kandidat Demokrat.
Kedua, setelah Gedung putih menolak untuk mengizinkan staf memberikan kesaksian pada sidang pemakzulan pertama Trump tahun lalu, Demokrat menuduh Trump menghalangi Kongres.
Kongres merupakan bagian dari pemerintah Amerika Serikat yang menulis dan memasukkan undang-undang, dan yang sedang menyelidiki Trump saat ini.
Trump lantas membantah melakukan kesalahan yang dituduhkan.
Ia menyebut penyelidikan itu sebagai 'Perburuan Penyihir'.
Ditekankan bahwa pemakzulan Trump tidak ada hubungannya dengan penyelidikan penasihat khusus dalam campur tangan Rusia di Pemilu AS 2016 dan dalam hubungan kampanye Trump ke Rusia.
Hal tersebut berakhir dengan tidak ada tindakan lebih lanjut terhadap Trump.
3. Mengapa Ada Persidangan?
Agustus 2019: Seorang whistleblower membuat tuduhan terhadap Presiden Trump.
Oktober-Desember 2018: Penyelidikan sedang dilakukan, dengan audiensi di Dewan Perwakilan Rakyat.
DPR dikendalikan oleh saingan Demokrat.
Desember 2019: Para pemimpin Demokrat dari DPR memilih untuk memakzulkan Trump.
Januari 2020: Kasus pemakzulan Trump diteruskan ke Senat.
Senat dikendalikan oleh Republik Trump, dan persidangan akan berlangsung pekan depan.
4. Sidang Senat
Konstitusi Amerika Serikat dinilai tak begitu jelas dalam mengatur impeachment (pemakzulan).
Tetapi, diketahui ada aturan umum yang sebagian besar di dasarkan pada pengadilan pemakzulan dari Presiden Andrew Johnson (1868).
Andrew Johnson diketahui tetap mempertahankan posisinya.
Presiden Amerika Serikat yang menhadapi pemakzulan lainnya adalan Blin Clinton (1999), ia selamat dari hal itu.
Mitch McConnell, Pemimpin Senat dari Partai Republik dan rekan Demokratnya Chuck Schumer memutuskan bagaimana persidangan akan dilakukan.
Mereka berdua harus menyetujui pedoman untuk bukti, saksi, durasi, dan argumen.
Mc Connell memegang keputusan akhir atas format persidangan lantaran ia berasal dari Partai Republik.
Senator akan mendengar penjelasan dua belah pihak, Jaksa dari DPR dan Pengacara dari Gedung Putih, dan setiap saksi.
Setelah itu, para Senator diberikan satu hari penuh (1x24 jam) untuk berdiskusi sebelum memutuskan soal hukuman Trump.
Diketahui, mayoritas dua pertiga dari 67 suara di Senar, 100 kursi mengharuskan untuk menghukum dan menggulingkan Trump.
Tetapi, hanya ada 47 suara dari Demokrat dan 53 suara dari Republik, Trump diperkirakan akan dibebaskan.
5. Pemain Utama
Setiap Senator, termasuk Mc Connell telah disumpah dan berjanji memberikan 'Keadilan yang Adil' selama persidangan.
Tetapi, Mc Connell, Senator senior itu bulan lalu mengatakan 'Saya bukan anggota juri yang adil'.
Ia juga menegaskan partainya bekerja bahu membahu dengan Gedung Putih.
"Semua yang saya lakukan selama ini, saya berkoordinasi dengan penasihat Gedung Putih," katanya kepada Fox News yang dikutip dari CNN.
"Tidak ada perbedaan antara posisi preisden dan posisi kita," tambahnya.
Diketahui, Mc Connell tidak akan memimpin persidangan.
Persidangan akan dipimpin oleh Hakim Agung John Roberts.
Meskipun, 100 Senator akhirnya bertindak sebagai hakim.
Adanya Roberts untuk memastikan persidangan seusai dengan aturan yang ditetapkan.
6. Trump Memberikan Bukti?
Trump dapat memilih untuk menghadapi Sidang Senat seorang diri.
Namun diketahui, Pengacara Gedung Putih Pat Cipollone dan Pengacara Trump, Jay Sekulow akan mewakilinya dan berbicara atas nama Trump.
Trump juga diwakili Ken Starr, yang pernah menyelidiki Bill Clinton dulu.
Ia juga didampingi oleh Pengacara terkenal, Alan Dershowitz.
Diketahui, Trump sangat ingin Biden bersaksi sebagai pelapor.
Tak hanya Biden, ia juga ingin mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton turut bersaksi.
Tapi, kemungkinan tidak akan ada saksi bila Partai Republik memutuskan untuk mempersingkat sidang.
7. Kapan Akan Berakhir?
Setelah DPR menyampaikan pasal-pasal impecahment (pemakzulan) kepada Senat, dulu prosesnya memakan waktu tiga hari saat melangsungkan persidangan Bill Clinton.
Senator harus tetap di sana setiap hari, kecuali hari Minggu.
Hingga mereka membuat keputusan final.
Persidangan kemungkinan akan berlangsung selama berminggu-minggu.
Dulu, proses pemakzulan Clinton membutuhkan waktu sekira satu bulam.
Demokrat berharap semuanya akan dilakukan di Februari mendatang.
Dengan begitu, Demokrat dapat memutuskan calon mereka untuk melawan (yang mungkin) Trump bila gagal dimakzulkan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)