Kapan Mahasiswa Indonesia Dievakuasi Keluar Kota Wuhan? Ini Jawaban Dubes RI
Dubes RI untuk Tiongkok itu memastikan pemerintah Indonesia hadir disana, fokusnya saat ini ialah untuk melindungi para WNI tersebut.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Merebaknya kasus Virus Corona di Kota Wuhan, Privinsi Hubei, China membuat kota tersebut ditutup untuk akses umum.
Terdapat sejumlah WNI yang berada di Wuhan, utamanya merupakan pelajar yang sedang menyelesaikan studi.
Lebih dari 200 orang WNI berada di Provinsi Hubei, 100 diantaranya berada di Wuhan dan masih terisolasi.
Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) cabang Wuhan, Nur Mussyafak, mengaku merasakan tekanan psikologis.
Namun demikian, menurutnya para mahasiswa berada di asrama dengan keadaan yang sehat dan aman.
"Untuk teman-teman di Wuhan alhamdulillah tidak ada yang terjangkit virus corona."
"Teman-teman masih berada di asrama, masih dalam keadaan aman," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (27/1/2020).
Banyak pelajar Indonesia yang berharap untuk dievakusi ke luar kota Wuhan.
Satu diantaranya diungkapkan Rio Alfi, mahasiswa asal Pekanbaru, Riau yang menempuh studi S2 di China University of Geosciences Wuhan.
Rio berharap, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dapat menemukan cara terbaik untuk memindahkan WNI yang berada di Kota Wuhan.
"Harapan kami dipindahkan keluar Wuhan, sudah saya sampaikan," ucap Rio saat dihubungi Tribunnews, Senin (27/1/2020).
Atas hal tersebut, Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun memberikan jawabannya.
Ia menjelaskan proses evakuasi tersebut saat ini sedang dalam proses pembahasan bersama pemerintah Tiongkok.
Menurutnya, proses pembahasan tersebut membutuhan waktu yang tidak singkat.
"Kami lakukan pembahasan dengan mereka, tapi tentunya butuh waktu itu," Oratmangun, saat berbicara di Kompas TV.
Menurutnya, saat ini evakuasi WNI di Wuhan belum memungkinkan untuk dilakukan.
Menurutnya hal itu tidak mudah dilakukan karena juga berkaitan dengan kepentingan kesehatan semua orang.
"Karena ada proses yang harus dilalui, tidak semudah seperti dari kota yang tidak diisolali untuk kepentingan kesehatan bersama," tutunya.
Dubes RI untuk Tiongkok itu memastikan pemerintah Indonesia hadir disana.
"Sebagai wakil pemerintah dan wakil presiden di sini, saya harus berkomunikasi dengan semua warga yang negara Indonesia yang ada disana," katanya.
Lebih lanjut, ia menuturkan fokusnya saat ini ialah untuk melindungi para WNI tersebut.
"Yang menjadi utama adalah melindungi mereka dan sedapat mungkin pada saatnya nanti memulangkan mereka ke Indonesia," ucapnya.
Ia juga akan terus berkomunikasi dengan para WNI yang ada di Tiongkok khususnya di Wuhan.
Saat ini para pelajar tersebut dalam keadaan sehat dan telah tercukupi stok logistiknya.
"Kita komunikasi terus dengan mereka, syukur alhgamdulillah mereka semua sehat-sehat, pasokan juga masi memadai tiga hari kedepan akan kami penuhi, kalau kurang kita sudah antisipasi langkah-langkah untuk membantu dalam menyetok logistik yang dibutuhkan" lanjutnya.
Lebih jauh, ia mengapresiasi pelajar Indonesia yang terus menjalin kekompakan dan cepat berkomunikasi dengan pemerintah Indonesia.
"Saya salut benar kepada perhimpunan pelajar Indonesia di Tiongkok, dan lhjususnya di Wuhan karena mereka sangat solid, saling berkomunikasi dan langsubng berkomunikasi dengan KBRI, Kemlu dan lain-lain," tandasnya.
(Tribunnews.com/Tio/Metta/Gilang)