Khawatir Virus Jangkiti Warganya, Mongolia Tutup Perbatasan dengan China
Hingga kini Pemerintah China mengkaratina warganya 13 kota demi mencegah virus corona meluas lagi.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, ULAN BATOR - Ketakutan akan wabah virus corona menjangkiti warganya, otoritas Mongolia memilih menutup perbatasan dengan China.
"Pejalan kaki dan mobil dilarang melintasi perbatasan China," kata Wakil Perdana Menteri Enkhtuvshin Ulziisaikhan seperti dilansir dari Channel News Asia, Selasa (28/1/2020).
Ia melanjutkan, sekolah dan universitas akan ditutup hingga 2 Maret, bersamaan dengan penutupan tempat-tempat keramaian lain.
"Acara publik juga dilarang seperti konferensi, olahraga, hiburan, maupun kompetisi," ujar dia.
Meski sampai saat ini, Mongolia belum mengkonfirmasi adanya satu kasus virus corona di negaranya, langkah tersebut diambil karena kekhawatiran virus bervarian 2019-nCov itu menyebar sangat cepat ke wilayah lain.
Baca: Ciri-ciri Orang yang Rentan Meninggal oleh Serangan Virus Corona
Terbukti, lebih dari 10 negara telah menemukan kasus virus corona menjangkiti warganya.
Sebelumnya seperti dilaporkan Associated Press pada Senin (27/1/2020), Mongolia menjadi negara kedua setelah Korea Utara yang menutup perbatasan dengan China.
Baca: Bill Gates Sudah Meramal, Virus Corona Jadi Ancaman Mematikan Ketiga di Dunia
Hingga kini Pemerintah China mengkaratina warganya 13 kota demi mencegah virus corona meluas lagi.
Baca: Roy Suryo Ungkap Kejanggalan Rekaman CCTV Bandara Soal Kepulangan Harun Masiku
Sudah dilaporkan 81 orang tewas akibat terinfeksi virus dan 2.300 lainnya harus dirawat.
Satu kasus terbaru diketahui menjangkiti warga Beijing.
Pria berusia lebih dari 50 tahun itu merupakan korban pertama meninggal dunia, yang mendadak sakit setelah mengunjungi kota Wuhan.
Sementara itu, wabah virus corona juga terdeteksi berada di Thailand, Taiwan, Jepang, Amerika Serikat, Vietnam, Singapura, Malaysia, Nepal, Perancis, Kanada, Hong Kong dan Australia.