Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah Prancis, Kasus Pertama Virus Corona Sampai di Jerman, 1 Pria Diisolasi

Kasus pertama virus Corona ditemui di jerman, seorang pria mendapat perawatan medis dan diisolasi

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
zoom-in Setelah Prancis, Kasus Pertama Virus Corona Sampai di Jerman, 1 Pria Diisolasi
relaxino.com
Munich, Jerman 

TRIBUNNEWS.COM - Novel Coronavirus atau Virus Corona telah sampai di Jerman.

Pasien penderita virus mematikan tersebut diketahui merupakan seorang pria.

Kini, pasien tengah dalam perawatan medis rumah sakit setempat.

Baca Juga : Penyebaran Virus Corona Selasa 28 Januari, 5 di Singapura, Pertama di Kamboja

Dikutip dari mothership.sg, Kementerian Kesehatan Bavaria di Munchen Jerman, resmi telah mengumumkan infeksi virus Corona telah sampai di Jerman.

Dalam siaran pers pada 27 Januari, seorang pria di Starnberg telah tertular virus tersebut.

Pasien itu pun telah diisolasi dan dalam kondisi baik.

Berita Rekomendasi

Serta dalam pengawasan ketat pihak medis.

Kementerian setempat menganggap risiko infeksi rendah bagi populasi di Bavaria.

Sementara itu, Prancis adalah negara Eropa pertama yang terkena dampak wabah Corona.

Prancis diketahui memiliki tiga kasus yang dikonfirmasi merupakan kasus Corona.

Virus Corona di Prancis

Wabah virus corona mulai menyebar hingga Eropa.

Di Prancis, terdapat tiga temuan kasus virus corona yang dikonfirmasi.

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, dua kasus dikonfirmasi di Paris, dan satu kasus di Bordeaux.

Hal ini menandai kasus pertama yang dilaporkan terjadi di Eropa.

Menteri Kesehatan Prancis, Agnès Buzyn hari Minggu kemarin angkat bicara.

Ia mengatakan, pihaknya tengah menyoroti kasus tersebut.

"Ada lima orang yang tengah berada di bawah pengamatan dalam ruang isolasi, sekitar 10 kasus lainnya sedang dalam pengawasan," kata Buzyn.

Namun ia menekankan, sejauh ini seluruh kasus itu dikonfirmasi terjadi pada mereka yang telah melakukan perjalanan dari China.  

"Kami tidak pernah mengalami kasus ini di Prancis," kata dia.

Ia menambahkan, Prancis merupakan negara yang pertama kali mengembangkan tes tentang virus ini.

"Itu mungkin sebabnya kami sekarang mendeteksi kasus ini."

Saking sibuknya merawat para pasien Virus Corona, tim medis bahkan tak sempat untuk sekedar buang air di toilet.
Saking sibuknya merawat para pasien Virus Corona, tim medis bahkan tak sempat untuk sekedar buang air di toilet. (South China Morning Post/Weibo_Guangzhou Daily)

Dikutip dari laman wew.thelocal.fr, Selasa (28/1/2020), penumpang yang tiba di Bandara Prancis dari Tiongkok tidak akan diperiksa menggunakan uji suhu, karena menurut Buzyn upaya itu akan sia-sia saja.

"Mengecek suhu tubuh hanya simbol, tapi itu keamanan palsu yang tidak ada gunanya."

"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan teknik ini, cara yang paling tepat adalah memberikan informasi kepada penumpang yang kami lakukan dalam tiga bahasa," kata dia.

Pemerintah Prancis juga mengumumkan akan memulangkan warganya yang bekerja di Kota Wuhan, China, di mana epidemi itu dimulai.

Terkait tiga pasien di Prancis, semuanya dalam ruang isolasi di rumah sakit dan kondisinya stabil.

Gejala yang mereka alami termasuk diantaranya batuk, sakit kepala, kelelahan, demam, sakit serta kesulitan bernafas.

Virus ini menyebar terutama melalui kontak udara atau kontak dengan benda yang telah terkontaminasi.

Masa inkubasinya adalah dua hingga 14 hari, namun rata-rata mengalami proses inkubasi selama 7 hari.

Saat isu virus ini menyebar di Prancis, belasan orang di jalanan Paris tampak mengenakan masker bedah dan banyak apotek melaporkan penjualan masker yang meningkat drastis.

Namun Menteri Kesehatan Prancis yang juga seorang dokter menyarankan agar masyarakat Prancis juga membersihkan tangan secara benar.

Warga disarankan menggunakan gel sanitiser secara teratur, terutama jika telah menyentuh ruang publik yang banyak disentuh masyarakat lainnya.

Disarankan pula agar menggunakan tisu sekali pakai.

Sejak virus ini pertama muncul di sebuah pasar ikan di Wuhan pada Desember 2019 lalu,  berdasar data dari South China Morning Post, ribuan orang telah terinfeksi dan 107 di antaranya meninggal.

Otoritas Kesehatan China mengatakan, mayoritas orang yang meninggal adalah kalangan orang tua atau orang dengan kondisi medis lain yang membuat kekebalan tubuh menurun.

Satu di antara orang yang meninggal merupakan seorang dokter yang merawat para korban.

107 orang tewas

Angka kematian pasien yang terinfeksi virus corona di China mencapai 107 orang.

1.771 kasus baru juga dikonfirmasi otoritas China pada Selasa (28/1/2020) pagi.

Total kasus terkonfirmasi telah meroket sampai 4.400 untuk di China saja.

Hari ini, 26 kematian baru dilaporkan.

Sebagian besar pasien yang meninggal dunia berasal dari Provinsi Hubei, pusat awal mula virus corona berasal.

"Selain penularan lewat udara, virus corona bisa tersebar melalui kontak fisik," ujar Komisi Kesehatan China (NHC) pada Selasa, dilansir South China Morning Post.

Masa inkubasi virus corona rata-rata 3-7 hari.

Namun ada pula yang lebih dari 14 hari.

Coronavirus: Penyebab, Gejala hingga Cara Pencegahan Coronavirus
ILUSTRASI Coronavirus: Penyebab, Gejala hingga Cara Pencegahan Coronavirus (boldsky.com)

NHC juga menambahkan strain virus corona 85 persen sama dengan severe acute respiratory syndrome (Sars).

Virus corona dapat menginfeksi anak-anak dan bayi, meski gejala yang ditunjukkan relatif ringan.

Di Shanghai, semprot anti virus terbaru digunakan dalam bangsal darurat di Pusat Klinik Kesehatan Masyarakat Shanghai.

Semprot tersebut digunakan untuk melindungi staf medis, menurut laporan situs Thepaper.cn.

"Namun, semprotan itu tidak bisa digunakan untuk perawatan pasien karena belum mendapatkan persetujuan yang diperlukan," kata Xu Jianqing, direktur Institute of Infectious Diseases dalam sebuah wawancara dengan Thepaper.cn.

Di Amerika, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan penyebaran virus corona di negara tersebut masih rendah.

Akan tetapi beberapa perusahaan mulai membatasi kunjugan kerja atau perjalanan karyawan ke China.

Facebook mulai membatasai perjalanan karyawan, menurut Bloomberg.

Pembatasan yang mulai berlaku sejak Senin kemarin, menghentikan perjalanan yang tidak penting ke China oleh semua karyawan Facebook.

Jika pekerja harus mengunjungi China, mereka perlu persetujuan khusus.

Staf Facebook yang berbasis di China, atau mereka yang baru saja kembali ke Amerika dari China, diminta bekerja dari rumah, Bloomberg melaporkan.

Seorang pengusaha asal Taiwan terancam hukuman penjara atau denda karena menyembunyikan gejala virus corona yang dideritanya dari pihak berwajib.
ILUSTRASI. (Shanghaiist)

Beberapa bank dan perusahaan keuangan AS, termasuk Citigroup, memberi tahu staf di Hong Kong untuk tetaap di rumah selama dua minggu dan memantau kesehatan mereka jika mereka bepergian ke Wuhan atau daerah sekitarnya.

Bank-bank di daratan China juga telah memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek untuk staf hingga 3 Februari 2020.

Keputusan itu diambil setelah Dewan Negara, kabinet negara itu, memperpanjang hari libur nasioan untuk membantu membendung penyebaran wabah.

Pasar saham Shanghai mengumumkan pada Senin malam, mereka akan melanjutkan perdagangan pada 3 Februari setelah ditutup sejak 23 Januari lalu.

Pasar saham yang lebih kecil di China, yaitu di Shenzhen diperkirakan akan mengamati penangguhan yang sama, menurut seseorang yang ahli dalam isu tersebut.

Update Virus Corona: 107 Orang Meninggal Dunia, 63 Orang Sembuh

Berikut adalah update data pasien penderita virus corona yang tersebar di seluruh dunia.

Berdasarkan data ArcGIS yang dihimpun dari WHO, CDC, NHC dan Dingxiangyuan, hingga Selasa, 28 Januari 2020 pukul 10.52 WIB, tercatat sudah ada 4.474 kasus virus corona yang terkonfirmasi dengan rincian sebagai berikut:

Daratan China: 4.409

Hong Kong: 8

Thailand: 8

Macau: 6

Australia: 5

Singapura : 5

Taiwan: 5

AS: 5

Jepang: 4

Malaysia : 4

Korea Selatan: 4

Perancis: 3

Vietnam: 2

Kamboja: 1

Kanada: 1

Ivory Coast/Pantai Gading: 1

Nepal: 1

Sri Lanka: 1

Sementara itu, pasien meninggal dunia berjumlah 107 orang yang semuanya berasal dari China.

Hubei memiliki jumlah kematian terbanyak dengan 100 orang, diikuti Henan, Shandong, Beijing, Shanghai, Hainan, Heilongjiang, Hebei masing-masing satu meninggal dunia.

Sedangkan, pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona berjumlah 63 orang.

UPDATE Selasa, 28 Januari 2020 pukul 10.52 WIB

(Tribunnews.com/Chrysnha/Andari Wulan Nugrahani/Tiara Shelavie/Fitri Wulandari/Yurikha Nendri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas