Ayah & Adik Diisolasi Akibat Virus Corona, Remaja Cerebral Palsy Ini Sendirian, Akhirnya Meninggal
Karena ayah dan adiknya diisolasi akibat virus corona, remaja cerebral palsy ini ditinggal sendirian. Ia akhirnya meninggal dunia.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
Sementara adiknya yang berusia 11 tahun mengalami autisme.
Mengutip dari China Press, pada 17 Januari 2020 seorang pria bernama Wu Xiaowen membawa dua putranya kembali ke Desa Shejia, Kota Huahe, Kabupaten Hong'an, Huanggang, Hubei.
Wu dulu bekerja di Wuhan, kota yang menjadi pusat kemunculan virus corona.
Setelah kembali, Wu menderita gejala demam selama tiga hari.
Pada 24 Januari 2020, Wu dan anaknya yang menderita autis dibawa oleh petugas media ke tempat perawatan terpusat di Hong'an.
Sementara, anak pertamanya yang menderita cerebral palsy, Pu Cheng, harus tinggal sendirian di rumah.
Kondisi cerebral palsy yang dialami oleh Pu Cheng membuat tubuhnya tak bisa bergerak.
Sang ayah, Wu, sempat meminta bantuan orang-orang lewat Weibo untuk merawat putranya.
Komite desa atau pejabat setempat pun telah mengirim staf untuk mengurus Pu Cheng.
Pada 24 Januari, komite desa melaporkan, pihaknya telah memberi makan Pu Cheng.
Hal yang sama juga dilakukan di tanggal 26 Januari.
Sementara itu, dokter desa juga memberikan Pu Cheng dua cangkir asam amino pada tanggal 28 Januari 2020.
Di hari Rabu (29/1/2020), komite desa menemukan lokasi dimana Wu dan anak keduanya dirawat.
Komite desa pun berencana untuk mengajak Pu Cheng bertemu ayah dan saudaranya.