Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Inggris mengakhiri status asa keanggotaannya di Uni Eropa mulai hari ini, Jumat (31/1/2020).

Inggris diketahui telah lebih dari 40 tahun menjadi bagian dari Uni Eropa sejak 1973.

Kepergian Inggris merupakan kehilangan besar Uni Eropa, yakni hilangnya 15 persen sistem ekonomi serta lepasnya ibu kota keuangan internasional.

Pemisahan ini menjadi penentu awal kekayaan untuk generasi Inggris ke depan.

"Pada hari Jumat ini adalah awal era baru," ujar Perdana Menteri Boris Johnson seperti dikutip dari Reuters. 

Baca: Hari Ini dalam Sejarah 30 Januari 1649: Dianggap Berkhianat, Raja Inggris Charles I Dihukum Mati

Sebelumnya, parlemen Eropa memberikan dukungan kesepakatan Brexit dalam pemungutan suara, yakni dukungan mencapai 621 suara dan 49 suara lainnya menolak. Hasil itu membuka jalan bagi Inggris untuk keluar dari Uni Eropa.

Baca: Berada di China saat Wabah Corona, Penulis asal Inggris: Imlek Paling Sepi dalam 15 Tahun Terakhir

Debat panjang dan emosional juga mengiringi keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa.

Presiden Parleman Eropa David Sassoli mengatakan, ikatan kuat akan tetap ada bersama Inggris.