Trump Banting Telepon 'Ngamuk' Ke Boris Johnson, Dipicu Inggris Beri Izin Huawei
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan membanting teleponnya usai menghubungi Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan membanting teleponnya usai menghubungi Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Seperti yang disampaikan seorang sumber kepada Evening Standard.
Panggilan yang disebut oleh seorang sumber menggambarkan situasi yang sangat sulit itu muncul setelah Johnson menantang Trump.
Bahkan pengganti Theresa May itu kini memberikan hak bagi perusahaan telekomunikasi raksasa China Huawei untuk mengembangkan jaringan 5G di Inggris.
Baca: Maia Estianty Beri Balasan Menohok Saat Dibandingkan dengan Mulan Jameela Lewat Kolom Komentar
Ini tentu saja memicu kemarahan Trump karena tindakan Johnson tampak jelas mendukung perusahaan yang dibenci Trump, Huawei.
Atas tindakan tersebut, suami Melania Trump dan sekutunya pun mengancam bahwa mereka akan mundur dari kerja sama keamanan dengan Inggris jika kesepakatan itu tetap dilanjutkan.
Dikutip dari laman businessinsider, Senin (10/2/2020), ancaman Trump dilaporkan membuat marah pemerintah Inggris, Johnson pun kesal karena tidak memperoleh kesepakatan alternatif antara AS dan Inggris.
Menyusul panggilan telepon yang berakhir amukan Trump itu, Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan bahwa pemerintahan Trump telah sangat jelas menunjukkan kekecewaan terhadap tindakan Inggris.
Sementara itu, akun resmi pemerintahan Inggris mengisyaratkan bahwa pertikaian itu seharusnya tidak terjadi.
Bahkan Johnson juga menggarisbawahi betapa pentingnya kerja sama antar negara.
"Betapa pentingnya negara-negara untuk bekerja sama mendiversifikasi pasar dan mematahkan dominasi sejumlah kecil perusahaan," kata Johnson, dalam keterangan resminya.
Perlu diketahui, surat kabar lokal Inggris The Sun melaporkan pada Jumat lalu bahwa Johnson telah mengajukan kembali rencana perjalanan ke AS hingga Maret mendatang.
Terkait memanasnya hubungan antara Donald Trump dan Boris Johnson, perwakilan Johnson pun enggan berkomentar.