Capres Asia Pertama, Andrew Yang Mundur dari Bursa Calon Presiden AS 2020
Pegusaha sukses, Andrew Yang mundur dari pertarungan sebagai kandidat presiden Amerika Serikat 2020 pada Selasa (11/2/2020).
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Andrew memusatkan visi dan misinya untuk melakukan modernisasi industri di Amerika.
Serta lebih memaksimalkan kembali perekonomian karena semakin majunya teknologi.
Salah satu kebijakan Andrew yang paling terkenal adalah tentang pemberian tunjangan bagi warga Amerika usia produktif.
Dia berjanji untuk memberikan tunjangan pada warga Amerika, sebesar 1.000 dolar AS per bulan.
Meski Andrew tidak banyak didukung anggota parlemen, namun dia mendapat banyak dorongan dari beberapa tokoh seperti Donald Glover dan Pendiri Tesla, Elon Musk.
Para pendukungnya menamakan diri sebagai 'Yang Gang'.
Bahkan, mereka mencetak beberapa merchandise kampanye, berupa kemeja dan topi bertuliskan 'MATH'.
Baca: Update Corona, Keluarga dari Inggris Diisolasi di Rumah Sakit Spanyol dan Satu WN Amerika Meninggal
Andrew, adalah satu-satunya warga Amerika, keturunan Asia yang maju mencalonkan diri menjadi presiden.
Akhir 2019 menuju 2020, banyak pesaingnya dari Partai Demokrat yang mundur.
Bisa dikatakan, Andrew menjadi satu-satunya orang Asia yang masih bertahan di panggung debat Partai Demokrat.
Setelah melakukan kampanye, Andrew berhasil mengumpulkan sedikit dukungan dari warga Amerika.
Sejatinya, jumlah itu tidak cukup baginya untuk dianggap sebagai pelopor.
Namun, perolehan dukungan itu masih lebih tinggi dari beberapa politisi lainnya.
Andrew Yang merupakan pengusaha yang bergerak di sektor teknologi.
Pria ini sebelumnya, mendirikan perusahaan Venture for America (VFA).
Orang tua Andrew adalah imigran dari Taiwan.
Ayahnya bekerja sebagai peneliti di IBM, sedangkan ibunya bekerja sebagai administrator di universitas lokal di Amerika.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)