Harga Sayuran Stabil, Sektor Pertanian Jepang Belum Terdampak Virus Corona
Dampak penyebaran virus corona di Jepang saat ini masih belum terlihat pada sektor pertanian terutama pada harga sayuran.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dampak penyebaran virus corona di Jepang saat ini dengan jumlah korban terinfeksi mencapai 252 orang, masih belum terlihat pada sektor pertanian terutama pada harga sayuran.
"Impor bahan pertanian dapat ditunda hingga satu minggu karena pembatasan pergerakan kapal dan faktor lainnya. Namun sejauh ini tidak ada dampak pada harga sayuran dalam negeri," ungkap Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang, Taku Eto (59) setelah pertemuan Kabinet, Jumat (14/2/2020) pagi.
Di antara berbagai bahan baku dan produk pertanian, Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Eto mengatakan, "Wortel, bawang hijau, dan bawang merah banyak yang berasal di China, dengan sekitar 12 persen hingga 17 persen dari pasar domestik merupakan impor dari China."
Baca: Helmy Yahya Banjir Dukungan Usai Dipecat dari Kursi Dirut TVRI
Baca: Minggu Jepang Kirim Lagi Pesawat Charteran Gelombang ke-5, Evakuasi Warganya dari Kota Wuhan
Saat ini menurutnya, sayuran domestik berlimpah dan bawang tersedia selama dua hingga tiga minggu. Harga belum terpengaruh saat ini.
Namun menteri Taku Eto mengakui bahwa saat ini tidak ada dampak pada harga karena keterlambatan impor.
"Kami prihatin dengan dampak yang akan terjadi di masa depan, termasuk industri primer, jadi kami ingin tahu secara real time apa dampaknya mendatang," kata Menteri Taku Eto.
Info lengkap dan diskusi Jepang bisa bergabung ke WAG Pecinta Jepang kirimkan email nama lengkap dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com