Usai Minta Trump Mundur, Mahathir Mohammad Juga Diminta Mundur Oleh Netizen
Kritikan online terhadap Mahathir disampaikan para netizen yang memintanya untuk melakukan hal yang sama seperti apa yang ia sarankan untuk Trump.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA - Menyusul seruannya kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengundurkan diri dari jabatannya demi 'menyelamatkan' AS, Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad menuai kritikan netizen.
Kritikan online terhadap Mahathir disampaikan para netizen yang memintanya untuk melakukan hal yang sama seperti apa yang ia sarankan untuk Trump.
Menurut The Star, Mahathir kali pertama membuat komentar kontroversial itu pada Sabtu, 8 Februari lalu, saat menghadiri acara Konferensi Ketiga Liga Parlemen untuk Al-Quds, sebuah organisasi internasional yang bertugas menegakkan Hak Asasi Manusia (HAM) di Palestina.
Konferensi yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2020 ini dihadiri oleh sekitar 500 pembicara yang mengecam rencana yang diinisiasi oleh AS untuk mendamaikan Israel-Palestina, yang disebut 'Kesepakatan Abad Ini atau the Deal of the Century'.
Baca: Dapat Penghargaan Antikorupsi dari Malaysia, Novel Baswedan Sindir Pemerintah Indonesia
Baca: Trump Banting Telepon Ngamuk Ke Boris Johnson, Dipicu Inggris Beri Izin Huawei
Media South China Morning Post (SCMP) melaporkan bahwa dalam acara itu Mahathir menyebut perjanjian Trump sama sekali tidak dapat diterima dan sangat tidak adil.
Ia mengatakan rencana tersebut akan membawa lebih banyak konflik ke Timur Tengah.
Dikutip dari laman Business Insider, Jumat (14/2/2020), saat ditanya wartawan yang meliput dalam acara tersebut apakah Mahathir memiliki saran untuk pemimpin AS, ia hanya mengatakan 'mundur'.
Mahathir menambahkan bahwa ia mendukung Senat AS karena telah membuat keputusan yang lebih baik terkait pemakzulan Trump.
Bahkan Mahathir menilai sosok Kepala Negara AS itu sebagai orang yang merendahkan kebijakan negaranya sendiri, dan mencoba menggunakan tekanan asing untuk memenangkan pemilihan.
Dalam sebuah laporan yang ditulis oleh kantor berita setempat Bernama, Mahathir mengatakan pada 10 Februari lalu bahwa kritisinya ditujukan untuk membantu AS secara keseluruhan.
"Saya melihat orang Amerika itu sangat baik, kecuali Presiden Trump. Saya memintanya untuk mengundurkan diri demi menyelamatkan Amerika," kata Mahathir, seperti yang dilaporkan Bernama.
Sementara itu, Kedutaan Besar AS di Malaysia mengatakan bahwa pemerintah AS kecewa mendengar komentar yang dilontarkan Mahathir yang tidak memilih untuk melakukan dialog konstruktif yang telah lama menjadi dasar hubungan antara AS dan Malaysia.
Hingga Rabu, 12 Februari 2020, Trump belum menanggapi komentar Mahathir secara pribadi.
Di sisi lain, komentar nonagenarian itu membuat Mahathir memperoleh penggemar baru di media sosial, terutama dari pendukung Demokrat Amerika.
Sedangkan sebagian besar netizen Malaysia khawatir bahwa pernyataan Mahathir dapat merusak hubungan baik antara AS dan Malaysia.
Karena pada tahun lalu, kritik Mahathir terhadap konflik Kashmir telah membuat marah India dan menyebabkan negara itu memboikot minyak sawit Malaysia.
Sejumlah netizen pun meramaikan kolom komentar untuk Mahathir di jejaring sosial Twitter.
"Jika Trump memutuskan untuk tidak melakukan bisnis dengan Malaysia sebagai sebagai bentuk pembalasan atas komentar Mahathir, lalu siapa yang akan menyelamatkan Malaysia?," cuit pengguna Twitter @kptanb.
Kemudian cuitan kedua membahas mengenai komentar Mahathir yang memicu India mengambil tindakan untuk memboikot minyak sawit Malaysia.
"India telah memboikot minyak sawit kami, jika AS sebanyak jumlah bersin, Malaysia bisa masuk angin, tolong pertimbangkan konsekuensinya," cuit akun @braderzam.
Ada pula netizen yang berkomentar nyeleneh dan menyebutkan nama Presiden China Xi Jinping dan virus corona.
Seorang netizen yang memiliki akun @TheDivingJedi melemparkan leluconnya bahwa Mahathir juga harus meminta Xi Jinping mengundurkan diri untuk menyelamatkan China.
Lalu akun @imfsea_aruna menyarankan agar Mahathir juga mundur dari jabatannya.
"Baiklah, bukankah adil untuk menyatakan bahwa anda juga harus mengundurkan diri untuk menyelamatkan Malaysia? Ya, silakan mengundurkan diri dan menyelamatkan negara kami tercinta," cuit @imfsea_aruna.
Kendati demikian, ada pula netizen Amerika bernama Colin Sutherland yang mengaku bahwa ia lebih menyukai Mahathir daripada Trump.
"Saya akan pindah ke Malaysia, orang ini (Mahathir) adalah satu-satunya politisi yang saya sukai," cuit Colin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.