Anak Pejabat Pamer 'Hak Istimewa' saat Wabah Virus Corona: Tak Terpikirkan Ayahku Banyak Kekuatan
Seorang anak pejabat di Hubei, China pamer 'hak istimewa' saat wabah virus corona tengah terjadi.
Penulis: Miftah Salis
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Seorang anak pejabat di Hubei, China pamer 'hak istimewa' saat wabah virus corona tengah terjadi.
Si anak bahkan mengaku tak terpikirkan jika ayahnya memiliki banyak kekuatan.
Akibat perbuatan sang anak, pejabat tersebut diskor oleh penegak disiplin.
Wabah virus corona dilaporkan terus mengalami peningkatan.
Mengutip dari thewuhanvirus.com, hingga Sabtu (13/2/2020) sore, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan jumlah warganya yang terinfeksi mencapai 67.268.
Pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk tidak keluar rumah dan melakukan interaksi dengan banyak orang.
Hal ini dilakukan guna menghindari penyebaran virus corona.
Sejumlah wilayah pun ditutup akibat wabah virus tersebut.
Baca: UPDATE Pasien Virus Corona per Sabtu, 15 Februari Sore: 67.268 Terinfeksi, 1.527 Meninggal Dunia
Baca: Cerita WNI Jalani Proses Observasi Virus Corona, Minta Apapun Diberikan, dari Gitar hingga Karaoke
Baca: Benarkah karena Cuaca dan Matahari Indonesia Jadi Negatif Corona, Begini Penjelasan Ahli
Di tengah situasi yang masih genting, seorang anak pejabat di Hubei nekat melakukan perjalanan meski dilarang.
Dia adalah He Hao, anak dari He Yanfang.
He Yanfang merupakan direktur bagian operasi pasar dari biro komersial lokal.
Mengutip dari Global Times, He Hao pada Jumat (14/3/2020), menggunakan mobil yang digunakna untuk mengangkut pasokan dari Tianmen, kota lain di Hubei.
He Hao mendapat fasilits tersebut dari salah satu kontak He Yanfang setelah dirinya menyelesaikan karantina di Tianmen.
He Hao bahkan dengan bangga pamer 'hak istimewa' yang didapatnya ke media sosial Weibo.
Dari tulisan yang diunggahnya, He Hao mengaku tak pernah berpikir jika sang ayah memiliki banyak kekuatan.
"Saya tidak pernah berpikir ayah saya memiliki begitu banyak kekuatan, yang telah lama menjadi pejabat, dan saya tidak pernah mendapat manfaat darinya, sampai epidemi kali ini."
Ia mengaku bahwa sang ayah mengiriminya mobil untuk membawanya dari Tianmen kembali ke Jingzhou, meskipun provinsi tersebut melakukan blokade jalan.
He Hao mengunggahnya saat berada dalam perjalanan kembali ke Jingzhou.
Unggahan He Hao pun mendapat kecaman dari pengguna media sosial.
Bahkan topik "Ayahmu bisa kehilangan 'Jingzhou' karena kelalaian" menjadi tren di Weibo dan telah disaksikan sebanyak 300 juta.
Akibat perbuatan He Hao, sang ayah harus menerima getahnya.
He Yanfang ditangguhkan atau dinonaktifkan oleh Pemerintah Jingzhou.
Keputusan tersebut menyusul unggahan He Hao.
Saat ini penduduk Hubei mengikuti aturan untuk mengkarantia diri mereka di rumah.
Mereka tak diizinikan untuk mengunjungi kota lain lantaran jalan ditutup.
Setelah mendapat kecaman dari pengguna media sosial, He Hao akhirnya minta maaf pada Sabtu (15/2/2020) pagi.
Baca: Gara-gara Virus Corona Buket Masker & Antiseptik jadi Hadiah Valentine Termahal di China Tahun Ini
Baca: Sebelum Eksekusi Mati, Kabarnya Pejabat Korea Utara yang Diduga Terinfeksi Virus Corona Itu Diseret
Dirinya meminta maaf lantaran membuat unggahan yang menyebabkan kegaduhan di media sosial Weibo.
"Pada saat kritis perjuangan China melawan pecahnya pneumonia coronavirus baru, saya membuat pernyataan yang tidak pantas pada Weibo karena kecerobohan dan ketidaktahuan saya, yang menyebabkan masalah besar bagi masyarakat."
"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus," tulis He Hao.
He Hao bahkan juga berjanji akan patuh hukum dan aturan.
Lebih lanjut, He Hao juga menjamin dirinya akan lebih memperhatikan setiap kata dan perbuatan yang dilakukannya.
(Tribunnews.com/Miftah)