Cerita Korban Penembakan Pria Berakhir Bunuh Diri di Jerman, Dia Menembak dan Pergi dengan Santai
"Bocah itu bicara padaku, Saudaraku aku tidak bisa merasakan lidahku, saya tidak bisa bernafas." "Saya bilang kepadanya, ucapkan kalimat syahadat,"
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
Rathjen mengunggah deklarasi atau manifestonya serta sebuah video online sebelum melakukan penembakan di kota kelahirannya, Hanau, Jerman.
Dia menembak di dua lokasi Shisha bar pada Rabu (19/2/2020) pukul 10 malam waktu setempat.
Pertama, dia menembak di Midnight Shisha Bar di daerah Heumarkt, tengah kota Hanau.
Di membunuh tiga orang di sana.
Lalu, dia meneruskan perjalanan menuju Arena Bar Cafe and Shisha Bar di distrik Kesselstadt Barat.
Sebanyak lima orang terbunuh di tempat itu.
Setelah menembaki belasan orang, dia pulang ke kediaman orang tuanya dan membunuh ibunya.
Lantas ia memutuskan untuk menghabisi nyawanya sendiri setelah itu.
Total ada sembilan orang meninggal dan enam orang menderita luka-luka, akibat kejadian mengerikan ini.
Dari total korban jiwa, kebanyakan berlatar belakang seorang imigran.
Jaksa Agung Jerman, Peter Frank menambahkan usia mereka antara 21 sampai 44 tahun.
Sejumlah orang yang terluka, juga merupakan bukan warga asli Jerman, namun Frank enggan memberikan rincian lebih lanjut.
Belakangan diketahui, Tobias Rathjen merupakan sosok yang percaya dengan teori konspirasi.
Dia terobsesi dengan alien, kontrol pikiran, pengorbanan untuk setan, dan pengawasan dari pemerintah.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)