2 Penumpang Terjangkit Virus Corona, Austria Larang Semua Kereta Masuk dari Italia
Austrian menghentikan operasi semua kereta dari dan ke Italia, setelah sebelumnya, dua penumpang terinfeksi virus corona.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Austrian menghentikan operasi semua kereta dari dan ke Italia, setelah sebelumnya, dua penumpang terinfeksi virus corona.
Keduanya mengalami demam, mirip dengan gejala influenza.
Menteri Dalam Negeri Austria, mengatakan bahwa otoritas di daerah perbatasan telah melarang semua kereta memasuki negara tersebut.
Setidaknya, ada 152 orang yang telah terinfeksi di Italia.
Ini menjadi angka kasus Covid-19, terbesar di Benua Eropa.
Akibatnya, sekitar 50.000 orang diharuskan untuk menjalani karantina di wilayah utara Lombardy dan Veneto.
Ada sebanyak tiga orang korban jiwa dalam 48 jam terakhir.
Sedangkan, 26 orang harus menjalani perawatan intensif dan satu orang sudah dinyatakan sembuh.
Baca: Liga Italia Lumpuh Akibat Virus Corona, Sejumlah Laga Ditunda Termasuk Juventus vs Inter
Baca: Virus Corona Telah Sampai di Italia, Dua Orang Dilaporkan Tewas
Perayaan karnaval di Venesia pun harus dipangkas menjadi dua hari.
Fashion Desiner ternama, Giorgio Armani mengatakan peragaan busananya yang akan dilaksanakan Minggu, pukul 4 sore waktu Milan, di Milan akan dibatalkan.
Dia berinisiatif untuk melakukannya dengan cara streaming, tanpa penonton.
Sebuah pernyataan terkait pagelaran busana ini berbuyi, bahwa pertunjukkan akan ditampilkan secara tertutup tidak untuk publik.
Lantaran, ada perkembangan virus corona yang kurang baik di Italia.
Pagelaran ini akan disiarkan langsung, melalui laman resmi milik Armani.
Pihak fashion desiner ini, menganjurkan agar warga tidak datang ke lokasi pertunjukan.
Isolasi di Dua Wilayah di Italia
Otoritas Italia, telah menetapkan wilayah utara Lombardy dan Veneto sebagai pusat persebaran corona di negara asal Pizza ini.
Bahkan, seluruh penduduk di kota kecil itu harus diisolasi, dan dilarang untuk berkeliaran di luar.
Warga yang berani keluar masuk atau meninggalkan kawasan tersebut, akan dikenai denda.
Otoritas Veneto, Luca Zaia mengatakan dia telah menangani banyak bencana alam selama ini.
Bahkan mungkin, beberapa bencana itu lebih parah daripada masalah ini.
"Tapi ini (wabah corona) adalah masalah terburuk yang harus dihadapi Veneto," katanya pada sebuah konferensi pers dilansir dari Metro.
Kekhawatirannya ini meningkat, setelah otoritas kesehatan berusahan memindai asal muasal virus tersebut, setelah sebelumnya ada kasus di Veneto.
"Kami sekarang lebih khawatir, karena jika kami tidak bisa memastika nol pasien, maka virus itu berarti lebih besar daripada yang kami kira," kata Zaia.
Dia memerintahkan sekolah, universitas, museum, dan bioskop untuk ditutup dan dihentikan semua kegiatannya.
Selain itu, lokasi wisata seperti di Venesia dan Verona juga harus ditutup sementara sampai 1 Maret.
Warga didesak untuk tinggal di rumah, dan bila ingin keluar harus mendapat izin khusus.
Sementara itu, banyak foto beredar yang menampilkan kelengangan negara wisata ini.
Rak-rak di pusat perbelanjaan tampak kosong, dan ratusan persediaan makanan masih terkunci di dalamnya.
Jumlah kasus positif corona di Lombardy, kota pusat finansial di Milan, kenaikannya mencapai 90 orang.
Padahal sehari sebelumnya, hanya 54 pasien yang terdeteksi.
Lombardy dan Veneto, dua wilayah di Italia yang menyumbang 30 persen GDP di Italia, ini mengartikan kelumpuhan daerah ini akan berdampak buruk pada perekonomian negara.
Baca: Cegah Virus Corona, 118 WNA Ditolak Masuk ke Indonesia
Baca: BREAKING NEWS: 2 Wanita Positif Virus Corona setelah Kunjungi Kuil Budha di Hong Kong
World Organization of Health (WHO), ikut prihatin dengan meningkatnya kasus baru di Italia.
Lantaran, sampai saat ini belum ada kejelasan darimana virus itu berasal, dan bagaimana bisa merebak secara cepat di Italia.
"Saya telah mengirim tim ke Italia, untuk mempelajari penyebaran virus dan bagaimana menahannya," cuit Direktur WHO Regional Eropa, Hans Kluge di akun pribadinya.
Sebelumnya, Italia telah melaporkan tiga kasus virus corona.
Semuanya adalah orang-orang yang baru saja tiba dari Kota Wuhan, China.
Setelah ada kasus pertama, Italia menangguhkan semua penerbangan langsung ke China.
Partai oposisi pemerintah di Italia, menuntut pemerintah untuk menggunakan kembali kontrol di perbatasan guna menanggulangi kedatangan dari negara lain.
Tetapi, ide ini ditolak Perdana Menteri, Giuseppe Conte.
Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer mengatakan pada Minggu lalu, bahwa pemerintah akan melakukan rapat pada Senin.
Ini terkait dengan keputusan membangun kembali kontrol perbatasan di Italia atau tidak.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)