Derai Airmata Michael Jordan Kenang Kobe Bryant: Ketika Kobe Meninggal Sebagian Aku juga Mati
"Ketika Kobe meninggal, sebagian kecil diriku juga mati," kata Jordan.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Legenda NBA, Michael Jordan memberikan pidato mengharukan di acara "Celebration of Life", untuk mengenang Kobe Bryant dan Gianna Bryant.
Dia mengenang kembali hubungan mereka, dan apa arti Kobe untuknya dan dunia.
"Kobe adalah teman baikku, dia seperti adik kecil," kata Jordan dilansir dari Time.
"Ketika Kobe meninggal, sebagian kecil diriku juga mati," tambahnya.
Baca: Angka 24 Warnai Peringatan Kobe Bryant dan Gianna, Mulai dari Tanggal, Harga Tiket hingga Panggung
Jordan bercerita kesehariannya dengan Kobe, sampai dia bisa menganggapnya sebagai hubungan kakak adik.
Kobe selalu membantunya, dan setiap malam membicarakan tentang basket.
Awalnya, Jordan merasa jengkel dengan apa yang dilakukan Kobe padanya.
Tetapi, dia juga menyadari bahwa Kobe memiliki semangat yang kuat dalam bermain basket.
"Anak ini punya semangat yang tidak akan pernah kamu tahu," kata Jordan.
"Saat aku mengenalnya, aku ingin menjadi kakak terbaik yang aku bisa."
Kobe seringkali bersaingan di lapangan basket dengan Jordan.
Dia melawan Jordan sebanyak delapan kali sepanjang kariernya.
Satu pertarungan mereka yang paling terkenal adalah pada Desember 1997.
Kobe berhasil mencetak 33 poin, sedangkan Jordan 36 poin.
Di pertarungan terakhir mereka, pada 2003 Kobe berhasil mengumpulkan 55 poin.
"Semua orang selalu membandingkan aku dengannya. Tapi aku hanya ingin bicara tentang Kobe," ujar Jordan.
Atlet 57 tahun itu menambahkan, bahwa mereka tidak hanya diskusi tentang basket tapi juga tentang bisnis, keluarga, dan kehidupan.
"Dia hanya berusaha menjadi orang yang lebih baik."
Baca: Angka 24 Warnai Peringatan Kobe Bryant dan Gianna, Mulai dari Tanggal, Harga Tiket hingga Panggung
Baca: 20.000 Fans Kobe Bryant Padati Acara Celebration of Life untuk Kenang Mendiang dan Putrinya Gianna
Beberapa bulan lalu, Kobe mengirim pesan ke Jordan.
Dia menanyakan, gerakan basket apa yang Jordan lakukan ketika ia berusia 12 tahun.
Kobe berinisiatif menanyakan hal itu, agar bisa mengajari putrinya Gianna lebih baik lagi.
"Ini jam 2 pagi," kata Jordan.
Selama bercerita, airmata tak henti membasahi pipi Jordan.
Dia lantas mengenang sebuah meme yang memperlihatkan dia sedang menangis, sontak pernyataan itu langsung membuat hadirin tertawa.
Jordan mengaku, tidak ingin melihat lelucon saat dirinya menangis.
Jordan adalah salah satu dari banyak atlet dan tokoh olahraga yang berpidato selama upacara peringatan itu.
Lainnya yaitu rekan setim Kobe Shaquille O'Neal, Manajer Lakers Rob Pelinka, Bintang WNBA Diana Taurasi, dan istri serta ibu Gianna yaitu Vanessa Bryant.
Vanessa Sedih Tak Bisa Lihat Gianna Tumbuh Dewasa dan Kehilangan Sosok Kekasih
Pidato emosional juga dibacakan oleh Vanessa.
Ibu empat anak ini bercerita tentang Gianna, si gadis periang dan sangat atletis.
Gianna memang mewarisi bakat dan kecintaan Kobe pada basket.
"Dia gadis ayah, tapi aku tahu dia juga mencintai ibunya," kata Vanessa.
"Dia adalah salah satu teman terbaikku."
"Gigi sangat kompetitif seperti ayahnya, tapi Gianna juga gadis yang anggun," tambahnya.
Menurutnya, putri keduanya ini memiliki senyum lebar dan sangat menyenangkan.
"Kobe selalu mengatakan bahwa Gianna adalah aku."
"Dia punya semangat, kepribadian, dan dia lembut penuh cinta," jelas Vanessa.
Baca: Tuntut Perusahaan Helikopter atas Tewasnya Kobe Bryant, Vanessa Bryant Dinilai Incar Uang Asuransi
Baca: Ungkapan Pilu Vanessa Bryant atas Kepergian Kobe Bryant dan Gianna: Kami Begitu Hancur
Ketegaran ibu empat anak ini mulai runtuh ketika mengatakan dia tidak bisa melihat Gianna menjadi atlet basket profesional.
Gianna meninggal pada usianya yang masih belia, 13 tahun.
Vanessa lalu bercerita tentang sang suami, Kobe Bryant.
Kobe dikenal sebagai pesaing sengit di lapangan basket, pemain terhebat, penulis, pemenang Oscar, dan Black Mamba.
Di antara banyak prestasi Kobe, Vanessa menilai suaminya itu adalah orang yang selalu melengkapinya.
"Aku tidak bisa melihatnya sebagai seorang selebriti atau pemain basket yang luar biasa."
"Dia adalah suamiku yang manis, dan ayah yang hebat bagi anak-anak kami. Dia milikku, dia segalanya bagiku," kata Vanessa dilansir dari Daily Mail.
Kobe dan Vanessa bertemu saat sama-sama berusia remaja, sekitar 17 tahun.
Vanessa merupakan pacar pertama Kobe, cinta pertamanya, dan kemudian menjadi istrinya.
"Dia adalah suami yang hebat. Kobe mencintaiku lebih daripada yang bisa aku ungkapkan," katanya.
Vanessa terus memuji sosok Kobe, yang sudah memberikannya empat buah hati.
"Saya ingin anak-anak mengenal dan mengingat suami dan ayah yang luar biasa itu."
"Sosok yang mengajarkan generasi di masa depan agar mampu melakukan segalanya lebih baik dan tidak takut resiko," jelasnya.
"Kami mencintai kalian berdua dan akan merindukan kalian selamanya dan selalu," tambah Vanessa.
Peringatan dan penghormatan untuk mendiang Kobe Bryant ini, tepat sehari setelah Vanessa mengajukan gugatan kepada Island Express Helicopters Inc.
Itu adalah perusahaan helikopter yang ditumpangi Kobe serta Gianna dan sembilan korban lainnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)