Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politik di Malaysia Memanas, Mahathir Tuduh Perdana Menteri yang Baru Sebagai Pengkhianat

Mahathir melanjutkan kubu pecundang yang dipimpin Muhyiddin akan membentuk pemerintahan baru.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Politik di Malaysia Memanas, Mahathir Tuduh Perdana Menteri yang Baru Sebagai Pengkhianat
YouTube South China Morning Post
Mahathir Mohamad 

TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA  - Krisis politik Malaysia semakin memanas memasuki hari ketujuh.

Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad dengan terbuka menyerang mantan sekutu politiknya, Muhyiddin Yassin yang akan disumpah menjadi orang nomor satu negeri “Jiran” hari ini, Minggu (01/03/2020).

“Saya dikhianati oleh Muhyidddin. Dia telah menyusun rencana ini dan sekarang dia sukses.” kecam politisi berjuluk Dr. M itu, Minggu pagi (01/03/2020) seperti dilansir Malaysia Kini.

Mahathir melanjutkan kubu pecundang yang dipimpin Muhyiddin akan membentuk pemerintahan baru.

“Ini sungguh aneh. Pemenang malah akan jadi oposisi.”

Baca: Mengenal Muhyiddin, Perdana Menteri Malaysia yang Baru, Ayahnya Keturunan Bugis, Ibu Keturunan Jawa

Istana resmi menunjuk Muhyiddin sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia yang baru dan menggantikan Mahathir Mohamad.
Istana resmi menunjuk Muhyiddin sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia yang baru dan menggantikan Mahathir Mohamad. (straitstimes.com)

Politisi kawakan berusia 94 tahun itu juga menceritakan Muhyiddin melobinya untuk bergabung dengan koalisi barunya yang akan didukung kubu oposisi Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam Se-Malaysia (PAS).

Mahathir menolak ajakan tersebut karena dia tidak ingin bekerjasama dengan mantan kendaraan politiknya UMNO yang disebutnya korup dan dikuasai kleptokrat.

Berita Rekomendasi

Saling Klaim Mayoritas

Diperlukan 112 kursi untuk mencapai mayoritas di parlemen Malaysia.

Untuk mencapai mayoritas di parlemen Malaysia, dibutuhkan 112 anggota parlemen yang mendukung.

Dalam perolehan kemenangan Mahathir sendiri, merujuk pada 113 anggota parlemen yang telah menandatangani pernyataan tertulis berisi dukungan terhadap Mahathir sebagai PM dari koalisi Pakatan Harapan.

Padahal, Raja Malaysia Sultan Abdullah telah mengangkat Muhyiddin sebagai PM ke-8 Malaysia kemarin sore.

Raja berpendapat Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) itu sebagai calon yang paling mungkin menguasai mayoritas 112 kursi.

Kubu Muhyiddin menyatakan mereka didukung 114 parlementarian.

Saling klaim ini tentunya membingungkan dan mengindikasikan ada segelintir parlementarian yang memberi dukungan ganda kepada kubu Mahathir dan Muhyiddin.

Mahathir menuturkan Raja menolak beraudiensi dengannya.

Langkah selanjutnya Pakatan Harapan akan mengajukan mosi tidak percaya kepada Muhyiddin ketika parlemen bersidang 9 Maret mendatang.

Jika mosi ini berhasil, pemerintahan Muhyiddin akan jatuh.

Raja memiliki dua opsi memilih Mahathir kembali sebagai PM atau menggelar pemilu dini.

Kemelut politik Malaysia kelihatannya tidak akan berakhir dalam waktu dekat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahathir: Muhyiddin Khianati Saya, si Pecundang Bentuk Pemerintahan"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas