Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bukan Pakai Masker dan Timbun Makanan, Inilah Cara yang Benar Hadapi Virus Corona

mempersiapkan diri menghadapi virus corona bukan dengan masker dan timbun makanan, begini cara sebenarnya.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Bukan Pakai Masker dan Timbun Makanan, Inilah Cara yang Benar Hadapi Virus Corona
Ilustrasi Via Tribun Jual Beli
Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri untuk Cegah Virus Corona, Lengkap dengan Anjuran Penggunaan 

TRIBUNNEWS.COM - Sudah banyak imbauan dan kiat-kiat dari berbagai pihak untuk melindungi diri dari infeksi virus corona.

Yang pasti mencuci tangan merupakan anjuran yang saat ini masih menjadi yang terbaik.

Meski telah mendengarnya berulang kali, tetapi cara terbaik untuk melindungi diri dari coronavirus tetaplah teratur mencuci tangan dengan sabun dan air.

Karen Fleming, PhD, seorang profesor biofisika di Universitas Johns Hopkins, menjelaskan alasannya di Twitter.

"Untuk orang-orang non-sains: Bertanya-tanya mengapa semua orang menekankan mencuci tangan? Kedengarannya biasa, tetapi sabun benar-benar adalah senjata yang luar biasa yang kita miliki di rumah."

“Coronavirus adalah virus yang 'diselimuti' atau terbungkus lapisan luar lemak, yang berarti ia memiliki lapisan membran lipid luar.”

"Mencuci tangan dengan sabun dan air memiliki kemampuan untuk 'melarutkan' lapisan lemak berminyak ini dan membunuh virusnya," katanya.

Warga membeli masker di salah satu toko alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2020). Isu merebaknya wabah Corona di Indonesia menyebabkan penjualan masker di Pasar Pramuka meningkat tajam meski dalam sepekan harga melambung tinggi. Harga masker di pasar ini dibanderol Rp65.000-Rp1,5 juta per boks, naik tajam dari harga sebelum isu Corona menyebar, yakni Rp20.000 hingga Rp150 ribu per boks. Harga masker yang naik tajam adalah jenis N-95 karena kualitas bagus dan stok di pemasok semakin langka. Tribunnews/Jeprima
Warga membeli masker di salah satu toko alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2020). Isu merebaknya wabah Corona di Indonesia menyebabkan penjualan masker di Pasar Pramuka meningkat tajam meski dalam sepekan harga melambung tinggi. Harga masker di pasar ini dibanderol Rp65.000-Rp1,5 juta per boks, naik tajam dari harga sebelum isu Corona menyebar, yakni Rp20.000 hingga Rp150 ribu per boks. Harga masker yang naik tajam adalah jenis N-95 karena kualitas bagus dan stok di pemasok semakin langka. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Baca: Ahli Benarkan Penggunaan Masker Bagi yang Sakit Saja: Sumbernya Sudah Tertahan, Orang Lain Aman

Berita Rekomendasi

Hal tersebut dibenarkan pula oleh spesialis pencegahan infeksi Dr. Eli Perencevich, MD, seorang profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa.

"Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah makan dan cobalah melatih diri Anda untuk tidak menyentuh wajah Anda."

"Terutama mulut dan hidung Anda,” kata Dr. Perencevich, dikutip melalui Forbes.

Ia juga menyarankan membawa pembersih tangan seandainya tidak bisa mendapatkan sabun dan air setelah menyentuh wajah atau permukaan lain yang mengandung kuman (seperti gagang pintu).

Sejumlah penonton mengenakan masker saat menunggu dimulainya laga babak kelima Piala FA antara Chelsea kontra Liverpool di Stadion Stamford Bridge, London, Inggris, Rabu (4/3/2020) dini hari WIB. AFP/Daniel Leal-Olivas
Sejumlah penonton mengenakan masker saat menunggu dimulainya laga babak kelima Piala FA antara Chelsea kontra Liverpool di Stadion Stamford Bridge, London, Inggris, Rabu (4/3/2020) dini hari WIB. AFP/Daniel Leal-Olivas (AFP/DANIEL LEAL-OLIVAS)

"Hanya karena itu virus pernapasan, bukan berarti virus itu masuk ke tubuh melalui pernapasan," katanya.

“Itu bisa masuk ketika tangan Anda yang terkontaminasi menyentuh mulut atau wajah."

"Jadi, cuci tangan dan jangan menyentuh mulut atau wajah Anda tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. ”

Menurutnya masyarakat juga dapat melindungi diri mereka sendiri melalui jarak sosial.

Seperti jika melihat seseorang batuk atau bersin dan terlihat sakit, menjauhlah.

Setidaknya satu meter darinya karena sejauh itulah sebagian besar tetesan akan bergerak. 

Ilustrasi warga kota yang mengenakan masker untuk cegah penularan infeksi virus.
Ilustrasi warga kota yang mengenakan masker untuk cegah penularan infeksi virus. (Shutterstock)

Baca: Jadi Barang Langka, Benarkah Penggunaan Masker Efektif untuk Mencegah Virus Corona? Ini Kata Ahli

Persiapan diri menghadapi COVID-19

Mempersiapkan diri dari COVID-19 bukan membeli masker dan menimbun makanan.

Menurut Dr. Perencevich, pertama adalah pastikan memiliki setidaknya 3-4 minggu obat yang dibutuhkan.

"Jadi Anda tidak harus kehabisan dan mendapatkannya pada waktu tertentu," kata Dr. Perencevich.

Demikian pula, memiliki kebutuhan yang cukup, termasuk makanan dan apa pun yang tidak dapat hidup tanpanya tersedia.

Terlebih jika sekolah diliburkan selama beberapa minggu dan anak-anak sedang berada di rumah.

Persiapan yang dilakukan tidak harus menimbun makanan, tetapi bersiap untuk segala jenis keadaan darurat.

Darurat yang dimaksud tidak hanya wabah penyakit tetapi juga cuaca buruk yang tak terduga dan kejadian serupa.

Juga memiliki cukup makanan dan air tersedia.

Termasuk juga persediaan untuk digunakan dalam kasus pemadaman listrik.

(Tribunnews.com/Maliana)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas