Penulis Ini Dukung Keputusan Meghan Markle: Meghan Terlalu Baik untuk Kerajaan yang Membosankan
Menurutnya, Meghan terlalu baik untuk kehidupan kerajaan."Saya senang pernikahan mereka bertahan dan hubungan dengan kerajaan yang harus ditinggalkan"
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Seorang penulis di Inggris Hilary Mantel mendukung keputusan Meghan, untuk keluar dari anggota Kerajaan Inggris.
Menurutnya, Meghan terlalu baik untuk kehidupan kerajaan seperti itu.
Meghan sendiri, juga sudah lama menjadi korban rasisme oleh publik Inggris.
Hilary mengatakan, mantan aktris film Suits ini sedang 'tersenyum di tengah situasi kerajaan yang membosankan'.
Penulis buku ternama di Inggris ini menilai, bahwa kepergian ibu Archie ini merupakan kerugian untuk monarki.
"Saya senang pernikahan mereka bertahan dan hubungan dengan kerajaan yang harus ditinggalkan."
"Karena saya pikir kita semua pasti mengira jika dia (Meghan) pergi, pasti dia akan pergi sendirian," ujar Hilary dilansir The Sun.
"Kita tidak ada yang tahu, bagaimana kelanjutan ini semua."
Tetapi, menurutnya sosok Meghan terlalu bagus untuk jadi kenyataan.
"Dia tersenyum di sebuah kerajaan yang membosankan, dia membagikan keceriaan kepada negara ini."
"Setidaknya dia memiliki keinginan yang baik."
Hilary juga mengklaim, selama ini istri Harry ini berjuang di situasi yang rasis kepadanya.
"Saya pikir, dia mengalami rasisme."
"Orang-orang yang mengatakan mereka tidak melakukan itu, yah mereka butuh memeriksa hak istimewa mereka (Meghan)," ungkapnya.
Sebelumnya, penulis buku Wolf Hall ini sempat menuai kritik pada 2013.
Dia menjuluki Duchess of Cambridge atau Kate Middleton, adalah 'manekin di etalase toko'.
Lebih lanjut tentang rasisme, Hilary merasa ini sudah terjadi lama pada Meghan.
"Saya ragu memanggilnya korban."
"Tapi saya kira, ada unsur rasisme pada komentar yang dilontarkan padanya."
Baca: Publik Inggris Tolak Bayar Biaya Keamanan Harry dan Meghan, 20.000 Orang Sudah Tanda Tangani Petisi
Baca: Meghan Markle Dituduh Sebabkan Saudaranya Jadi Gelandangan, hingga Mengemis di Bawah Jembatan
Pada 2016 lalu, Pangeran Harry juga sempat menyinggung media Inggris.
Dia menganggap ada rasisme pada pemberitaan istrinya itu.
Latar belakang keluarga Meghan, kerap kali menjadi bahan gunjingan bagi para haters semenjak tersiar hubungannya dengan Harry.
Meghan sebelumnya pernah menikah sekali.
Selain itu, usia ibu satu anak ini lebih tua dari Pangeran Harry.
Hal-hal seperti itulah, yang digunakan oknum pembenci Meghan untuk menyerangnya.
Baca: Piers Morgan Kritik Keputusan Harry dan Meghan Meninggalkan Archie di Kanada Selama Tugas Kerajaan
Baca: Meghan Markle akan Hadiri Met Gala 2020, Seorang Sumber Sebut Ingin Keluar tanpa Harry Sekali-sekali
Meghan Markle dan Pangeran Harry, Maret ini bertolak ke Inggris untuk melaksanakan tugas terakhir kerajaan.
Mereka akan menghadiri sejumlah acara, untuk mewakili Ratu Elizabeth II.
Tugas ini akan dilakukan Meghan dan Harry, sambil menunggu waktu resmi mereka keluar dari anggota senior kerajaan pada penghujung Maret ini.
Kabar yang beredar mengatakan, putra mereka yang masih berusia sembilan bulan akan ditinggal di Kanada bersama pengasuh.
Sebelumnya, pasangan ini sudah pindah ke Kanada dan tinggal di sana.
Isu ini dikatkan dengan biaya pengamanan, dimana Archie sendiri harus diberi penjagaan senilai Rp 900 Juta.
Sejumlah tokoh mengritik keputusan Meghan dah Harry, tapi ada juga publik yang mendukung mereka.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)