Takut Virus Corona, Sejumlah Suporter Jepang Diusir di Jerman, Kasus Corona Munculkan Isu Rasial
Ketakutan pada wabah virus corona telah menyebabkan sekelompok suporter asal Jepang di Jerman mendapat perlakuan yang berbau rasial.
Editor: Hasanudin Aco
Menurut Hayashikawa, ia dan rekan-rekannya dari Jepang pada awalnya diizinkan masuk ke stadion tanpa masalah.
"Namun, setelah pertandingan dimulai, seorang penjaga keamanan di Red Bull Arena mengatakan kepada saya bahwa saya dapat terinfeksi virus corona karena saya orang Jepang. Saya dikeluarkan setelah sepuluh menit pertama pertandingan," tulis Hayashikawa di Twitter yang kemudian dihapusnya.
Para pengguna Twitter kemudian ramai-ramai mengecam RB Leipzig dan menuduh sudah melakukan kebijakan yang berbau rasial.
Seorang pengguna bernama Kosuke Okahara menulis di Twitternya: "Ini disebut rasialisme. Sebagai mantan penduduk Leipzig dan masih menjadi penggemar RB Leipzig, saya sangat kecewa dengan mentalitas seperti itu," tulis Okuhara.
Pihak RB Leipzig menolak dianggap sudah melakukan tindakan yang berbau rasial.
Pihak klub menyatakan bahwa mereka mendukung toleransi, integrasi, dan sepenuhnya menentang rasialisme atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
"Tim kami menyatukan para pemain dari 14 negara dan berbagai budaya berbeda, hal ini merupakan sesuatu yang kami banggakan," lanjut pernyataan klub.
Setelah menjamu Leverkusen, RB Leipzig baru akan kembali melakoni laga kandang berikutnya saat menjamu Tottenham Hotspur pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, 11 Maret mendatang.