Pimpinan Garda Revolusi Iran Sebut Virus Corona Senjata Biologis AS
Komandan Garda Revolusi Iran mengatakan coronavirus mungkin disebabkan oleh serangan biologis AS
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Komandan Garda Revolusi Iran mengatakan coronavirus mungkin disebabkan oleh serangan biologis AS.
Pimpinan Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan virus corona mungkin merupakan hasil dari serangan biologis AS.
Mayjen Hossein Salami yang sebelumnya bersumpah untuk bersihkan planet bumi dari 'kekotoran' Israel dan AS, dilansir dari The Jerusalem Post, membuat komentar dalam keterlibatan yang sama di mana dia memuji Qassem Suleimani yang mengelola pasukan Quds elit IRGC sampai dia terbunuh pada Januari oleh serangan drone AS di Irak.
Baca: Ketika Menteri dan Humas Kominfo Berbeda Pandangan soal Foto Tara Basro Langgar UU ITE
Baca: Jokowi Minta Renovasi RS Bekas Kamp Pengungsi Vietnam di Pulau Galang Selesai dalam Satu Bulan
Baca: Pasien Corona yang Sembuh di China Sempat Kambuh lagi dan Meninggal
Kantor berita pelajar Iran melaporkan Salami mengatakan bahwa virus corona mungkin merupakan produk dari "invasi biologis AS".
Virus corona tentu bukan produk serangan AS. Melainkan penyakit yang berasal dari Wuhan, salah satu kota di provinsi Hubei Wuhan, China.
Dan kini virus itu telah menyebar ke setiap benua di dunia selain Antartika.
Iran dan Italia kini memiliki angka kematian tertinggi di luar daratan utama China.
Dan pada pekan lalu berusaha mengecilkan kekhawatiran warganya dari infeksi virus tersebut. Namun, kondisi di Iran semakin memburuk setelah pejabat pemerintahnya banyak juga yang terinfeksi.
Pemerintah Iran saat ini diketahui akan mengerahkan sebanyak 300 ribu tentara dan sukarelawan untuk menghadapi virus tersebut.
Daftar pejabat tinggi Iran yang terinfeksi virus corona juga mulai bertambah, setelah Kepala Pelayanan Medis dinyatakan positif terjangkit virus corona pada Selasa (3/3/2020).
Kepala Pelayanan Medis itu bernama Pirhossein Kolivand, adapun kabar dirinya terkena virus corona kemudian diumumkan di kantor berita ILNA.
"Kondisi Kolivand baik dan tidak perlu dikhawatirkan," demikian keterangan Kantor Pelayanan Medis Iran, dikutip dari Independent.
Kabar Kolivand terinfeksi virus corona menambah panjang daftar pejabat Iran yang mengidap virus mematikan ini.
Anggota parlemen Iran, Abdolreza Mesri, mengatakan kalau ada 23 anggota parlemen telah dinyatakan positif terjangkit virus tersebut.
Abdolreza mengumumkan pemberitaan ini pada Selasa (3/3/2020) di stasiun televisi pemerintah Iran. Dia juga mengimbau agar anggota parlemen menghindari kontak dengan masyarakat untuk sementara waktu.
Pirhossein Kolivand dinyatakan positif virus corona tak lama setelah Mohammad Mirmohammadi meninggal pada Senin (2/3/2020).
Mirmohammadi adalah pejabat tertinggi yang meninggal di Iran sejauh ini. Pria berusia 71 tahun itu dikenal sebagai tangan kanan Pemimpin Agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Virus corona juga telah merenggut nyawa anggota parlemen yang baru terpilih, dan mantan Duta Besar Iran untuk Vatikan, Hadi Khosrosashi.
Pejabat-pejabat Iran lainnya yang positif terjangkit virus corona adalah Wakil Menteri Kesehatan, Iraj Harirchi; dan Wakil Presiden Iran untuk urusan wanita dan keluarga, Masoumeh Ebtekar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pimpinan Garda Revolusi Iran: Virus Corona Itu Senjata Biologis AS"