UPDATE Virus Corona: 89 Negara Terjangkit, 55.594 Dinyatakan Sembuh, 98.720 Terinfeksi
Jumlah korban terinfeksi, meninggal dan dinyatakan sembuh dari virus corona baru Covid-19 terus bertambah.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban terinfeksi, meninggal dan dinyatakan sembuh dari virus corona baru Covid-19 terus bertambah.
Dikutip dari thewuhanvirus.com, virus yang muncul di Kota Wuhan, China ini telah menewaskan 3.387 orang.
Sementara itu, virus corona ini telah menyebabkan 98.720 orang positif terinfeksi virus corona.
Namun, ada sebanyak 55.594 orang dinyatakan sembuh dari virus corona.
Virus yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya ini telah menyebar hingga ke 89 negara di dunia.
Hingga Jumat (6/3/2020), ada empat negara dengan kasus virus corona terbanyak.
Yakni, China dengan jumlah orang terinfeksi 18.168 orang, korban meninggal sebanyak 3.042 orang serta dinyatakan sembuh dari Covid-19 sebanyak 53.726 orang.
Selanjutnya adalah Korea Selatan, dengan jumlah orang terinfeksi 6.593 orang.
Korban meninggal akibat virus corona sebanyak 42 orang dengan orang yang dinyatakan sembuh sebanyak 108 orang.
Kemudian Italia, dengan jumlah orang terinfeksi 3.858 orang, korban meninggal sebanyak 148 orang.
Dengan orang yang dinyatakan sembuh dari virus corona sebanyak 414 orang.
Lalu Iran, dengan jumlah orang terinfeksi 3.513 orang, korban meninggal sebanyak 108.
Dengan orang yang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 sebanyak 739 orang.
Sejak pertama kali diumumkan pada 31 Desember 2019, virus ini telah menyebar hingga ke 89 negara di dunia.
Baca: Sederet Mitos yang Dikaitkan dengan Corona: Pengering Tangan hingga Penggunaan Obat Antibiotik
Baca: Palestina Umumkan Kasus Pertama, Total 15 Negara di Timur Tengah Terkena Wabah Virus Corona
Ke 89 negara tersebut yakni, China, Korea Selatan, Italia, Iran, Jerman, Perancis, Jepang, Spanyol.
Amerika Serikat, Swiss, Singapura, Inggris, Hong Kong, Swedia, Norwegia, Belanda, Australia, Kuwait.
Bahrain, Malaysia, Belgia, Thailand, Taiwan, Austria, Kanada, Irak, Islandia, Yunani.
India, Uni Emirat Arab, San Marino, Denmark, Aljazair, Israel, Libanon, Oman, Vietnam, Ekuador, Irlandia.
Republik Ceko, Finlandia, Kroasia, Makau, Georgia, Portugal, Brazil, Qatar, Palestina, Azerbaijan.
Belarus, Meksiko, Rumania, Slovenia, Estonia, Pakistan, Arab Saudi, Chili, Hongaria, Selandia Baru.
Rusia, Senegal, Mesir, Filipina, Bosnia dan Herzegovina, Indonesia, Luksemburg, Maroko.
Afghanistan, Andorra, Armenia, Kamboja, Kosta Rika, Republik Dominika, Gibraltar, Jordan, Latvia.
Liechtenstein, Lithuania, Manako, Nepal, Nigeria, Polandia, Afrika Selatan, Kota Vatikan, Sebria, Kamerun, Sri Lanka, Tunisia, Bhutan dan Ukraina.
Iran Sebut Virus Corona Senjata Biologis AS
Merebaknya virus corona baru Covid-19 membuat dunia internasional khawatir.
Pasalnya, virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, China ini telah menyebar dengan cepat.
Namun, hingga kini belum ditemukan vaksin untuk menyembuhkan virus corona.
Terkait dengan hal itu, Pimpinan Garda Revolusi Iran (IRGC) Hossein Salami, mengatakan, bahwa ada kemungkinan virus corona adalah serangan perang biologis Amerika Serikat (AS) terhadap China.
Mengutip dari The US Sun, Salami mengatakan demikian, saat jumlah korban tewas akibat virus corona di Iran melonjak 15 hingga 107 orang.
Ini merupakan wabah terburuk ketiga di dunia setelah China dan Korea Selatan.
Akibatnya, otoritas Iran menutup smeua sekolah dan universitas selama sebulan.
Selain itu, otoritas Iran juga telah membatasi perjalanan di dalam negeri karena mereka meminta bantuan internasional yang juga menghadapi virus corona.
Lantaran hal itu, Salami bersumpah bahwa, Iran akan memenangkan perjuangan melawan virus corona.
"Ada kemungkinan bahwa virus ini adalah produk dari serangan biologis oleh Amerika yang awalnya menyebar ke China dan kemudian ke Iran dan seluruh dunia," kata Salami.
Baca: Dua WNI Kru Kapal Pesiar Diamond Princess Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona
Baca: Bahaya Terlalu Sering Gunakan Hand Sanitizer dan Cuci Tangan, Meningkatkan Risiko Terkena Virus
"Amerika harus tahu bahwa virus ini akan kembali ke sana jika ada di belakangnya," imbuhnya.
Sebelumnya, Salami juga bersumpah untuk membersihkan planet ini dari 'kekotoran' Israel dan AS.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Iran, Saeed Namaki mengatakan, sekolah dan universitas di iran akan tetap ditutup selama setidaknya satu bulan.
"Orang seharusnya tidak menganggap ini sebagai kesempatan untuk bepergian," kata Namaki.
"Mereka harus tinggal di rumah dan menerima peringatan kita dengan serius."
"Virus ini sangat menular, ini masalah serius, jangan bercanda tentang itu," ujar Namaki.
Ia juga mengumumkan, pihak yang berwenang tengah menjaga pos-pos pemeriksaan untuk membatasi perjalanan antar kota.
Selain itu, para pejabat juga telah menangguhkan acara budaya dan olahraga yang besar serta mengurangi jam kerja.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.