Supermarket di Jepang, Prancis, Polandia dan Belanda Kehabisan Stok Barang Pasca Aksi Panic Buying
Supermarket di Jepang, Prancis, Polandia dan Belanda mendadak kekurangan stok barang akibat munculnya fenomena 'panic buying'.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Supermarket di Jepang, Prancis, Polandia dan Belanda mendadak kekurangan stok barang akibat munculnya fenomena 'panic buying' pasca mewabahnya virus corona di banyak negara.
Panic buying merupakan kegiatan anomali berbelanja karena dilakukan secara berlebihan dan dipicu faktor tertentu.
Dikutip dari laman Business Insider, Minggu (8/3/2020), sejumlah foto menunjukkan bahwa supermarket di empat negara itu mengalami fenomena ini.
Sementara para pembeli di Amerika Serikat (AS) membanjiri supermarket Costco selama akhir pekan untuk membeli kebutuhan darurat mereka seperti hand sanitizer, makanan dan perlengkapan medis.
Banyak masyarakat di dunia dilanda fenomena ini, meskipun pemerintah masing-masing negara meminta mereka untuk tidak panik dan berbelanja sesuai kebutuhan.
Media Business Insider pun mengunjungi supermarket dan apotek lokal di negara-negara itu untuk mendokumentasikan apa yang terjadi.
Termasuk berkurangnya pasokan produk pasta di Prancis dan kosongnya rak-rak tisu toilet di Jepang.
Baca: Baim Wong Ungkap Dapat Banyak Pelajaran setelah Kematian Kobe Bryant, Ashraf Sinclar, dan sang Ibu
Baca: Soal Peluang Anies Baswedan di Pilpres 2024, Hendri Satrio Bandingkan dengan Jokowi: Bakal Kerepotan
Menurut data yang dimiliki Nielsen, di Prancis, masyarakat memburu pasta dan ikan kaleng.
Bahkan penjualan kedua produk itu pun menunjukkan harga yang melonjak dua kali lipat dari biasanya pada Sabtu kemarin.
Sementara lorong yang biasanya ditempatkan untuk produk pasta di supermarket Auchan di pinggiran Kota Paris, terlihat nyaris kosong pada Selasa lalu.
Begitu pula pada sudut perlengkapan kebersihan yang terlihat nyaris kosong.
Seorang karyawan di supermarket tersebut mengatakan bahwa rak-rak itu telah diisi ulang pada Selasa pagi, namun seketika ludes pada malam harinya.
Sementara toko Intermarché yang berada tepat di sebelah supermarket Auchan menjadi alternatif dalam perburuan pasta.
Baca: Tolak Keras Ahok jadi Pemimpin Ibu Kota Baru, Mujahid 212 Ungkap Alasannya, Singgung Soal Masa Lalu
Baca: Kisah Guru 7 Jam Jalan Kaki Gendong Kulkas Lewati Hutan, Demi Kebutuhan Siswa di Daerah Terpencil
Karena toko ini masih memiliki beberapa produk pasta yang ludes di Auchan.
Sebuah papan iklan yang dipasang di supermarket Leclerc pada hari Minggu lalu menuliskan 'anda mungkin harus membeli beras dan pasta'.
Di negara lainnya yakni Polandia, tepatnya di Kota Warsawa, toko obat populer menunjukkan bahwa gel antibakteri nyaris ludes karena toko ini kehabisan stok.
Di Belanda, masyarakat membeli sabun tangan dan gel pembersih secara massal.
Para pengecer pun membatasi jumlah yang bisa mereka beli secara online.
Kruidvat di Amsterdam merupakan salah satu toko yang memiliki 'rak kosong' akibat fenomena panic buying ini.
Sementara di Asia, tepatnya di supermarket Jepang di Kamakura, Prefektur Kanagawa yang berada di Selatan Tokyo, juga mengalami fenomena yang sama.
Baca: Bus Rombongan SMA Muhammadiyah 1 Gondangrejo Karanganyar Tabrak Truk, 2 Penumpang Tewas
Baca: Baca Ramalan Zodiak Senin 9 Maret 2020, Taurus Buka Mata, Scorpio Terlihat Sangat Menawan
Produk seperti tisu toilet terjual habis pada hari Minggu lalu.
Sebuah tanda yang ada di supermarket tersebut menuliskan pernyataan terkait pembatasan pembelian yakni 'satu item per orang'.
Begitu pula yang nyaris terjadi di wilayah tetangganya, Fujisawa, hanya menyisakan beberapa bungkus tisu toilet di toko kelontongnya.
Namun pemandangan lain ditunjukkan rantai supermarket AEON di salah satu wilayah Tokyo.
Karena sebuah foto yang beredar di media sosial Twitter menunjukkan masih adanya persediaan tisu toilet di sana dan ada tulisan yang menyatakan 'hanya 10 tisu untuk setiap orang'.