Wanita di Pakistan Tebas Alat Vital Pria yang Ingin Memperkosanya
Pelaku yang berusia 28 tahun itu langsung dilarikan ke rumah sakit di Faisalabad dan diinterogasi polisi setelah kondisinya membaik
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, PAKISTAN - Seorang gadis di Pakistan melawan saat akan diperkosa, dengan menebas alat votal pelaku.
Gadis berusia 25 tahun yang dirahasiakan namanya mengalami nasib tragis, Selasa (4/2/2020).
Dia didatangi seorang pria di rumahnya di tengah provinsi Punjab, Pakistan dan nyaris menjadi korban pemerkosaan.
Kepada petugas kepolisian Mohamed Ilyas, gadis ini menceritakan dia sedang berada di rumah dan ada seorang pria yang membobol rumahnya.
Lalu gadis itu kemudian melarikan diri ke dapur dan mengambil pisau.
Segera saat pelaku hendak memperkosanya, gadis itu langsung menyabetkan pisaunya dan mengenai penis pelaku.
Baca: China Bakal Kirim 100.000 Pasukan Bebek ke Pakistan untuk Hadapi Serbuan Hama Belalang
Baca: Wabah Corona Ubah Aktivitas Ibadah Muslim di 5 Negara, Umrah Ditangguhkan & Iran Larang Salat Jumat
Baca: Daftar Lokasi Operasi Pasar Masker di Yogyakarta, Dijual dengan Harga Normal Rp10.000 untuk 5 Lembar
"Pelaku yang berusia 28 tahun itu langsung dilarikan ke rumah sakit di Faisalabad dan diinterogasi polisi setelah kondisinya membaik," terang Ilyas dikutip dari South China Morning Post (SCMP).
Daily Mail mengabarkan, Asisten Pengawas Polisi Jaranwala Bilal Sulehri, mengatakan pria dan perempuan itu saling kenal dan pelaku akan menikahi orang lain.
Menurut laporan dari SCMP, ratusan wanita diperkosa di Pakistan tiap tahunnya.
Akan tetapi mereka yang melakukan serangan justru jarang dihukum.
Alasannya adalah hukum yang lemah dan prosedur yang rumit untuk penuntutan, menurut Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan.
Korban pemerkosaan sering disalahkan atas tragedi yang menimpa mereka, karena dituduh telah bersosialisasi dengan laki-laki.
Sebuah pandangan yang konservatif yang mengakibatkan banyak wanita memilih diam dan tidak melaporkan kejadian ke pihak kepolisian, untuk menghindari namanya dipermalukan oleh masyarakat konservatif Pakistan.
Keterangan itu disampaikan oleh kelompok advokasi Aurat Foundation.
"Itu sangat menyakitkan. Korban sering kali disalahkan baik secara hukum maupun dari masyarakat," terang aktivis hak perempuan Farzana Bari dikutip dari SCMP.
Bahkan pemerkosaan dalam pernikahan adalah hal yang jamak ditemui di Pakistan. (Kompas.com/Aditya Jaya Iswara)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hendak Diperkosa, Gadis Ini Melawan dan Potong Penis Pelakunya"