UPDATE Covid-19, Italia Dikarantina hingga Trump Bandingkan Virus Corona dengan Flu
Wabah virus corona telah meluas ke berbagai negara. Pagi ini, Selasa (10/3/2020) ada 110 negara terdampak virus corona. Lebih dari 3.800 orang tewas.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona telah meluas ke berbagai negara.
Pagi ini, Selasa (10/3/2020) ada 110 negara terdampak virus corona.
Lebih dari 3.800 orang dinyatakan tewas karena terjangkit virus corona.
Dari 111.704 kasus yang dikonfirmasi, 62.284 jiwa dinyatakan pulih.
Sementara itu, di berbagai wilayah melakukan langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Melansir Nbc News, berikut ini beberapa update terkait virus corona di berbagai belahan dunia:
Baca: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Flu Batuk Biasa dan karena Corona, Kenali Gejalanya!
Baca: Pasien Positif Corona di Indonesia Bertambah, Kebanyakan Kasus Baru Tertular dari Luar Negeri
Baca: Data Terbaru Jumlah Korban Virus Corona di Indonesia, Capai 19 Orang, Termasuk 2 WNA
Italia Dikarantina
Perdana Menteri Italia Guiseppe Conte mengumumkan karantina dilakukan terhadap jutaan orang di wilayah Lombardy pada Senin (9/3/2020) telah diperluas.
Kebijakan mengarantina penduduk Italia dikabarkan diperluas ke seluruh negara terkait upaya menekan penyebaran virus corona.
Penduduk negara itu harus menghindari bepergian ke luar daerah di mana mereka tinggal.
Menurut pembatasan baru yang diberlakukan oleh Perdana Menteri Italia Guiseppe Conte, kecuali mereka dapat membuktikannya karena keadaan darurat medis atau pekerjaan.
Karantina diperpanjang, juga mengharuskan bisnis tutup menjelang senja.
Untuk diketahui, keputusan mengarantina akan mulai berlaku Selasa dan berlaku hingga 3 April 2020, kata Conte.
Baca: 19 Orang di Indonesia Positif Corona, Terdapat 2 WNA yang Diidentifikasi dari Pasien Nomor 01
Baca: Takut Virus Corona, Uya Kuya Batal ke Jepang dan Rela Rugi Rp 100 Juta, Dari Pada Kenapa-kenapa
Baca: Cegah Penyebaran Corona, Apple Izinkan Karyawannya Bekerja di Rumah
Sekolah di Italia Libur Sementara
Dekrit nasional juga memperpanjang penutupan sekolah di Italia.
Sekolah-sekolah di pusat dan selatan Italia yang diliburkan karena virus telah dijadwalkan untuk dibuka kembali pada 16 Maret 2020.
Pada Senin (9/3/2020), setidaknya 463 orang Italia telah meninggal karena kematian terkait virus corona dari lebih dari 9.000 kasus positif yang dikonfirmasi.
Baca: Pasien Positif Corona di Indonesia Bertambah, Ada 19 Kasus, Berikut Rincian Lengkapnya
Baca: BREAKING NEWS: Liga Italia Dihentikan Sementara Akibat Virus Corona
Baca: Masyarakat Diminta Waspadai Investasi Ilegal di Tengah Wabah Virus Corona
Boston Batalkan Parade Hari St Patrik
Wali kota Boston, Marty Walsh mengumumkan pada Senin sore (9/3/2020) bahwa kota tersebut tidak akan mengadakan parade Hari St Patrick tahunan.
Parade Hari St Patrick dijadwalkan berlangsung di wilayah Boston Selatan, pada 15 Maret 2020 mendatang.
Dalam sebuah pernyataan, Walsh mengatakan acara itu dibatalkan.
"Karena (kami) sangat hati-hati untuk memastikan bahwa, kami melakukan apa yang diperlukan untuk mejaga penduduk Boston aman dan sehat," katanya.
Untuk diketahui, ada 41 kasus dikonfirmasi di Massachusetts pada Senin malam (9/3/2020).
Lebih jauh, parade Hari St Patrick telah diadakan sejak 1737.
Trump Bandingkan Virus Corona dengan Flu
Sementara itu, Presiden Donald Trump pada Senin pagi (9/3/2020) meremehkan kekhawatiran wabah virus corona di Amerika Serikat.
Melansir Nbc News, dalam sebuah tweet, Donald Trump membandingkan angka wabah virus corona dengan kematian akibat flu tahunan.
Lebih jauh, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa perbandingan yang Donald Trump sampaikan dapat menimbulkan masalah.
Hal tersebut lantaran flu dapat diprediksi secara wajar, sementara banyak yang masih belum diketahui tentang virus corona.
Para ilmuwan masih melakukan penelitian untuk menggambarkan lebih detail tentang virus corona beserta tingkat kematiannya.
Tepat sebelum Donald Trump mengunggah cuitannya, Sekretaris Kesehatan Alex Azar muncul di Fox News.
Alex Azar mengatakan, "Tidak ada yang mencoba meminimalkan ancaman virus corona,".
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)