Empat Relawan AS Uji Vaksin Virus Corona Pertama
Uji coba manusia pertama dari vaksin untuk melindungi terhadap pandemi coronavirus telah dimulai di Amerika Serikat.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona semakin meluas ke berbagai negara.
Per Selasa (17/3/2020) saja, pandemi global itu telah menyebar hingga 163 negara di seluruh dunnia.
Untuk diketahui, hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk mengobati virus mematikan tersebut.
Lebih jauh, mengutip BBC, Amerika Serikat telah memulai uji coba vaksin virus corona kepada kalangan terbatas.
Berdasar laporan Associated Press yang dikutip BBC, ada empat relawan yang menerima suntikan di fasilitas penelitian Kaiser Permanente di Seattle, Washington.
Para ahli mengatakan masih perlu waktu berbulan-bulan untuk mengetahui apakah vaksin ini, atau orang lain yang juga dalam penelitian, akan bekerja.
Baca: Hadapi Wabah Virus Corona, Jusuf Kalla Sarankan Lockdown Tapi Ditolak Jokowi, Ada Plus Minusnya
Baca: Ulang Tahun, Nikita Mirzani Sumbang Rp 100 Juta Untuk Pencegahan Virus Corona
Baca: Vaksin untuk Corona Ditemukan, 45 Sukarelawan Akan Dijadikan Objek Uji Coba
Baca: Praktik Ningsih Tinampi Tutup Sementara: Sarankan Hal Ini Agar Virus Corona Tak Masuk ke Tubuh
Lebih lanjut, orang pertama yang mendapat suntikan pada Senin (16/3/2020) adalah seorang ibu dua anak berusia 43 tahun dari Seattle.
"Ini adalah kesempatan luar biasa bagi saya untuk melakukan sesuatu," kata Jennifer Haller kepada AP.
Uji coba terhadap manusia pertama ini, yang didanai oleh National Institutes of Health.
Uji Coba Vaksin
Lebih lanjut, perusahaan bioteknologi di balik karya itu, Moderna Therapeutics, mengatakan vaksin telah dibuat menggunakan proses yang telah dicoba dan diuji.
Dr John Tregoning, seorang ahli penyakit menular di Imperial College London, Inggris angkat bicara.
"Vaksin ini menggunakan teknologi yang sudah ada sebelumnya," kata John Tregoning.
"Ini dibuat dengan standar yang sangat tinggi, menggunakan hal-hal yang kita tahu aman untuk digunakan pada orang-orang dan mereka yang mengambil bagian dalam persidangan akan sangat dipantau," tambah Tregoning.
"Ya, ini sangat cepat, tetapi ini adalah perlombaan melawan virus, bukan melawan satu sama lain sebagai ilmuwan, dan itu dilakukan untuk kepentingan kemanusiaan," terang Tregoning.
Informasi Terbaru Virus Corona
Informasi terbaru wabah virus corona telah menyebar hingga 158 negara di seluruh dunia.
Sejumlah 182.638 kasus telah dikonfirmasi terinfeksi wabah virus corona atau covid-19.
Lebih lanjut, dikutip dari coronavirus.thebaselab.com, 79.887 orang telah dinyatakan pulih per Selasa (17/3/2020) pukul 14.20 WIB.
Sejumlah 7.172 kematian tercatat di seluruh dunia.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi global, Rabu (11/3/2020).
Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.
Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona.
Gejala yang ditimbulkan meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan.
Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya, rajin cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)