Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perawat ini Bekerja 2 Hari dan Menangis Lihat Supermarket Kosong, Stop Panic Buying Kami Butuh Juga!

Seorang pekerja medis yang putus asa membagikan videonya menangis karena melihat supermarket yang kosong.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Perawat ini Bekerja 2 Hari dan Menangis Lihat Supermarket Kosong, Stop Panic Buying Kami Butuh Juga!
Metro
Perawat yang Bekerja 2 Hari Ini Menangis Melihat Supermarket Kosong 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pekerja medis yang putus asa membagikan videonya menangis karena melihat supermarket yang kosong.

Dawn Bilbrough adalah suster yang bekerja di Kota York, Inggris.

Dawn mendesak masyarakat agar berhenti melakukan panic buying dan menimbun makanan maupun barang kebutuhan lainnya.

Suster berusia 51 tahun ini hanya sebagian kecil dari orang yang tidak kebagian kebutuhan pokok di supermarket.

Mengutip Metro, supermarket maupun pusat perbelanjaan di seluruh Inggris kewalahan menghadapi permintaan yang sinifikan ini.

Dawn menumpahkan kekesalan dan kesedihannya pada video berdurasi pendek tersebut.

Wanita ini bercerita bahwa dia baru saja menyelesaikan shift selama 48 jam, sebagai perawat di area kritis.

BERITA REKOMENDASI

Dia ingin membeli kebutuhan pokok untuk beberapa hari ke depan, nahasnya yang dihadapannya hanyalah rak-rak kosong.

Dawn bahkah memohon-mohon agar orang-orang juga memikirkan orang lain selama pandemi Covid-19 ini.

"Jadi saya baru saja keluar dari supermarket. Tidak ada buah dan sayuran dan saya sedikit menangis di sana."

"Saya seorang perawat di bangsal kritis dan saya baru saja menyelesaikan 48 jam kerja."

Baca: Timnas Inggris Diuntungkan dengan Ditundanya Euro, Kesempatan Harry Kane & Rashford

Baca: PM Boris Johnson Bantah Kabar Lockdown Kota London Meskipun Kasus Covid-19 Paling Tinggi di Inggris

Perawat ini hanya ingin membeli kebutuhan pokoknya untuk dua hari ke depan.


Namun bahkan makanan sesederhana buah dan sayuran tidak ia temui, dia tidak tahu lagi bagaimana untuk tetap mempertahankan kondisi tubuhnya.

"Orang-orang terus menghabiskan rak berisi makanan pokok, kamu hanya perlu berhenti."

"Sebab orang-orang sepertiku yang akan merawatmu saat kamu ada di titik terendah, tolong hentikanlah, kumohon," ujarnya Dawn sambil menahan tangis.

Panic buying menjadi problematika tersendiri di tengah wabah Covid-19.

Apalagi setelah ada anjuran sosial distance dan lockdown di sejumlah negara.

Namun Inggris sendiri belum melakukan hal sejauh itu.

Supermaret di negara ini akhirnya mengambil langkah ekstrem untuk mencegah panic buying.

Salah satunya dilakukan Sainsbury, mereka membatasi pembelian hanya dua sampai tiga produk.

Sedangkan Tesco mengubah jadwal buka toko untuk mengatasi peningkatan pembelian dan memberi waktu staf untuk mengisi rak kembali.

Pada konferensi persnya Kamis lalu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendesak warga untuk 'masuk akal'.

"Kami memiliki rantai pasokan yang baik, pertanian yang banyak, sehingga tidak ada alasan untuk toko-toko kosong."

"Tentu saja, semua orang mengerti alasan anda membeli barang, sebab kita semua disarankan untuk tinggal di rumah jika kita merasa memiliki gejala."

"Tapi tolong masuk akal. Bersikaplah masuk akal dalam berbelanja, perhatikan dan perhatikan orang lain saat melakukannya," ungkap Boris di depan awak pers.

Inggris termasuk dalam negara Eropa yang mengantongi kasus Covid-19 cukup banyak.

Menurut catatan The Wuhanvirus, kasus di Inggris sudah menyentuh angka 3.000 yakni 3.269.

Sementara korban jiwa akibat wabah mematikan ini sebesar 144 orang.

Inggris memiliki tingkat imortalitas sebesar 4,41 persen.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas