Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Wuhan Longgarkan Aturan Lockdown, Penduduk Diizinkan keluar Rumah

Pusat penyebaran epidemi Covid-19 pertama di dunia dan Tiongkok, Wuhan mulai merenggangkan aturan lockdown-nya.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
zoom-in Wuhan Longgarkan Aturan Lockdown, Penduduk Diizinkan keluar Rumah
The Star
Ilustrasi petugas medis membentangkan bendera China - Untuk Pertama Kalinya, Tidak Ada Kasus Virus Corona Baru yang Dilaporkan di Wuhan 

TRIBUNNEWS.COM - Pusat penyebaran epidemi Covid-19 pertama di dunia dan Tiongkok, Wuhan mulai merenggangkan aturan lockdown-nya.

Lantaran sudah banyak negara yang melakukan pembatasan perjalanan untuk mengatasi wabah mematikan ini.

Dua bulan sudah Covid-19 merajai Wuhan khususnya dan China pada umumnya.

Senin ini (23/3/2020), beberapa penduduk ibukota Hubei itu tengah berjalan meninggalkan rumah mereka.

Baca: Ganjar Pranowo Ungkap Ketakutan Warga Jateng soal Lockdown untuk Cegah Virus Corona

Melansir Guardian, diketahui mereka tengah pergi ke toko kelontong dan berjalan menyusuri jalanan untuk pertamakalinya sejak beberapa minggu terakhir ini.

Video para pekerja medis di Wuhan, Cina, saat melepas masker menjadi viral.
Video para pekerja medis di Wuhan, Cina, saat melepas masker menjadi viral. (Twitter.com/@redfishstream)

Pada akhir pekan lalu, kereta pertama tiba di Wuhan dan mengangkut lebih dari 1.000 pekerja dari provinsi lain untuk mulai mencari pundi-pundi uang lagi di kota ini.

Sementara itu Minggu lalu, pemerintah mengatakan bahwa masyarakat sudah bisa mulai bekerja kembali bila keadaan tubuh dan suhu normal.

Berita Rekomendasi

Para pekerja dilengkapi dokumen dari perusahaan untuk membuktikan mereka bebas virus corona.

Baca: Kota Wuhan Memasuki Hari Kelima Nihil Kasus Positif Virus Corona

Baca: Tidak Ada Kasus di Wuhan, China Laporkan 46 Kasus Impor

Otoritas setempat mengklaim mulai saat ini Wuhan akan kembali seperti semula dengan bertahap.

Sejumlah warga asing yang terjebak di Wuhan sejak pembatasan ketat pada 23 Januari lalu mulai mengajukan permohonan kembali, kepada pemerintah kota.

Ternyata yang diizinkan berjalan-jalan dan menghirup udara luar hanya orang-orang dari kompleks bebas virus saja.

"Semua orang sangat berhati-hati," kata Iris Yao (40).

Kasus infeksi lokal di China memang telah mengalami penurunan drastis sejak beberapa minggu terakhir ini.

Tetapi kasus-kasus impor masih terus berdatangan.

Pada Senin lalu, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 39 kasus baru berasal dari kasus impor.

Minggunya, pemerintah China memerintahkan agar semua penerbangan internasional ke Beijing dialihkan ke kota-kota lain.

Di sana penumpang akan diperiksa sebelum melanjutkan ke ibukota.

Otoritas Shanghai dan Guangzhou mengkalaim akan mulai menguji semua kedatangan internasional untuk menanggulangi Covid-19.

Artinya adalah, China sudah mulai menjajaki kehidupan normal seperti biasanya.

Ini bisa dilihat dari kemacetan yang terjadi di Beijing pada Senin pagi lalu waktu China.

Kini sudah lebih dari 81.000 kasus dikantongi negara Tirai Bambu ini, sementara jumlah korban tewas mencapai 3.270.

Melonggarnya pembatasan di Wuhan juga dilakukan karena sejumlah negara memperketat perbatasan untuk menahan penyebaran wabah corona, seperti halnya yang dilakukan Amerika Serikat.

Dikelilingi oleh anggota Satuan Tugas Virus Corona Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump berbicara pada konferensi pers tentang virus corona atau COVID-19, di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC, 13 Maret 2020. Trump menyatakan virus corona sebagai darurat nasional.
Dikelilingi oleh anggota Satuan Tugas Virus Corona Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump berbicara pada konferensi pers tentang virus corona atau COVID-19, di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC, 13 Maret 2020. Trump menyatakan virus corona sebagai darurat nasional. (JIM WATSON / AFP)

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengaktifkan Garda Nasional di negara bagian New York, California, dan Washington, tiga negara bagian yang paling terpukul oleh Covid-19.

Trump mengatakan pasokan tambahan juga akan masuk ke tiga negara bagian, termasuk diantaranya tempat tidur dan masker.

Presiden AS ini juga mengatakan dia telah menimbau Badan Manajemen Darurat Federal (Fema) untuk mendirikan "stasiun medis" di ketiga negara bagian itu.

"Empat stasiun medis besar dengan 1.000 tempat tidur untuk New York, delapan stasiun medis federal besar dengan 2.000 tempat tidur untuk California, dan tiga stasiun medis federal besar dan empat stasiun medis federal kecil dengan 1.000 tempat tidur untuk negara bagian Washington," jelas Trump mengutip Guardian.

Jumlah kasus Covid-19 di AS kini telah melewati 33.000, dengan 417 kematian.

New York adalah pusat suburnya pandemi global ini di Amerika, sebab menyumbang lima persen jumlah kasus dari total seluruh dunia.

Walikota New York, Bill de Blasio pada Minggu lalu mengatakan persediaan rumah sakit yakni ventilator, masker, dan sarung tangan bedah akan habis dalam 10 hari.

Di hari yang sama, kota metropolis ini ditutup setelah sang gubernur, Andrew Cuomo memerintahkan penutupan pada semua bisnis yang tidak penting di negara bagian itu.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas