Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia dan Amerika Serikat Siap untuk Berunding Soal Rudal Hipersonik

Rusia dan AS siap untuk membahas rudal hipersonik dan masalah pengendalian senjata lainnya.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Rusia dan Amerika Serikat Siap untuk Berunding Soal Rudal Hipersonik
Tribunnews/Malvyandie Haryadi
ILUSTRASI - Sistem pertahanan rudal Aster 30 buatan Eropa dipamerkan dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019). Sistem misil darat ke udara Aster 30 yang diproduksi perusahaan pertahanan Eropa, MBDA ini bisa digunakan untuk mengadang serangan pesawat tempur, helikopter, pesawat tanpa awak, dan peluru kendali (rudal). Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia dan AS siap untuk membahas rudal hipersonik dan masalah pengendalian senjata lainnya.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan, hal tersebut merupakan bagian dari diskusi lebih luas soal stabilitas strategis.

Mengutip Al Jazeera, kedua negara mengembangkan rudal hipersonik untuk memperluas kemampuan pertahanan mereka.

Rudal seperti itu terbang beberapa kali kecepatan suara dan dapat dikemudikan dalam penerbangang.

Rudal supersonik lebih sulit dihentikan daripada generasi senjata lainnya.

Lebih lanjut, beberapa ahli khawatir penempatan rudal supersonik dapat memicu perlombaan senjata nuklir baru.

Baca: Jelang Peringatan Hari Ulang Tahun Pendiri Negara, Korea Utara Tembakkan Rudal Kendali Jelajah

Baca: AS Pindahkan Sistem Pertahanan Rudal ke Irak setelah Muncul Serangan Milisi yang Didukung Iran

ILUSTRASI - Sistem rudal Rusia 9M729.
ILUSTRASI - Sistem rudal Rusia 9M729. (WSJ)

Pembicataan tentang Kontrol Senjata dan Stabilitas Strategis

Berita Rekomendasi

Lavrov menuturkan, ia ingin berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo setelah menerima telepon darinya beberapa hari lalu.

Saat itu, Lavrov mengatakan, Pompeo menyinggung soal pembicaraan mengenai kontrol senjata dan stabilitas strategis.

"Kami menyambut minat semacam itu dari mitra Amerika kami," kata Lavrov.

"Karena kami telah mendorong mereka untuk mengatasi masalah ini secara lebih aktif dalam waktu yang lama," tambahnya.

"Kami terbuka untuk berbicara mengenai perkembangan baru yang menjanjikan, termasuk konteks mengenai senjata hipersonik," tuturnya.

"Saya menenaknkan secara khusus, dengan mempertimbangkan semua aspek dan faktor yang memengaruhi stabilitas strategis tanpa kecuali," jelasnya.

Baca: Di Tengah Isu COVID-19, Promosi Wisata Indonesia di Moskow Jalan Terus

Baca: Kecaman Politikus Rusia pada Keputusan Trump Setop Dana WHO, Wakil Menlu: Keputusan yang Egois

Lebih jauh, Moswkow telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki hubungan dengan Barat sejak wabah virus corona.

Sebelumnya, perjanjian kontrol senjata era Perang Dingin dalam bahaya karena hubungan Rusia dengan Barat telah memburuk beberapa tahun lalu.

Diketahui, selama pandemi virus corona, Rusia telah menerbangkan persediaan dan peralatan medis ke AS dan Italia.

Sebagai catatan, pada Agustus 2019, AS menarik diri dan keluar dari perjanjian senjata strategis, Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty (INF).

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas