Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Untuk mengurangi beban di bidang medis karena penyebaran infeksi coronavirus baru, Kota Yokosuka di Prefektur Kanagawa akan memperkenalkan metode yang disebut "metode berjalan" (walk-through) untuk mengumpulkan sampel dalam tes PCR dan membuka situs inspeksi baru.

"Saya pikir memperkenalkan metode ini akan memungkinkan institusi medis untuk berkonsentrasi merawat pasien rawat inap dengan penyakit level sedang atau lebih tinggi, dan mencegah runtuhnya perawatan medis," ungkap Wali Kota Katsuaki Uechi dari Kota Yokosuka, Jumat (17/4/2020).

Pemda Kota Yokosuka telah mengumpulkan sekitar 35 sampel untuk pengujian PCR terhadap orang-orang yang diduga terinfeksi virus corona baru di tiga rumah sakit di kota itu dalam sehari.

Pada saat jumlah rawat inap orang yang terinfeksi meningkat dari bidang medis, ada banyak suara yang mengatakan bahwa mereka tidak dapat berkonsentrasi pada perawatan.

Sehingga kota akan mendirikan tempat pemeriksaan baru di tempat parkir "Pusat Medis Darurat Kota Yokosuka" minggu depan.

Pengumpulan calon pasien dilakukan dengan metode yang disebut "metode walk-through," di mana perawat masuk ke kotak setinggi sekitar 2 meter dan hanya mengambil contoh sampel air liur, bagian hidung dan darah pasien dengan tangan yang bersarung tangan.

Baca: Penumpang Ini Terkejut, Teknisi Perbaiki Kerusakan Pesawat dengan Benda Mirip Lakban

Pasien sendiri hanya duduk diam.

Lalu mengumpulkan sampel orang yang berdatangan ingin di tes PCR itu dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.

Hasilnya diberitahukan kemudian kepada pasien yang bersangkutan.

Dimungkinkan untuk mengumpulkan 40 sampel per hari, dan seperti biasa, prosedurnya adalah membuat reservasi melalui kontak ke Pusat Konsultasi Orang yang Kembali (dari luar negeri), setiap hari kecuali Minggu.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com