Kondisinya Dikabarkan Kritis, Kim Jong Un Kirim Surat Kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad
Surat itu dikirimkan Kim Jong-un, di tengah kabar pemimpin Korea Utara tersebut sedang sakit parah dan kritis setelah menjalani operasi jantung.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Kim Jong Un dikabarkan mengirim surat kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad, Rabu (22/4/2020).
Surat itu dikirimkan Kim Jong Un, di tengah kabar pemimpin Korea Utara tersebut sedang sakit parah dan kritis setelah menjalani operasi jantung.
Dalam suratnya, Kim Jong Un menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Suriah yang menyampaikan ucapan selamat atas perayaan ulang tahun pendiri Korea Utara, Presiden Kim II Sung.
Presiden Suriah Bashar al-Assad mengirim pesan ucapan selamat kepada Kim pada 11 April lalu atas perayaan ulang tahun Presiden Kim II Sung, yang memerintah dari 1948 sampai kematiannya pada 1994 lalu.
Baca: Jika Kim Jong Un Meninggal, Inikah Kandidat Kuat Penggantinya?
"Dalam suratnya itu, Kim Jong-un menyampikan terima kasih yang mendalam atas surat dan ucapan selamat yang tulus dari Presiden Suriah Bashar al Assad dan mencerminkan rasa hormat yang hangat kepada Presiden Kim II Sung," demikian laporan kantor berita Korea Utara KCNA, seperti dilansir Yonhap, Kamis (24/4/2020).
Spekulasi tentang kondisi kesehatan Kim Jong-un masih terus berkembang.
Desas-desus ini pertama kali dilaporkan, setelah diktator Korea Utara berusia 36 tahun itu absen dalam perayaan ulang tahun kakeknya pada tanggal 15 April lalu.
Baca: Media Korea Utara Tak Beri Tanggapan soal Spekulasi Kesehatan Kim Jong Un
Namun empat hari sebelum itu, Kim terlihat menghadiri sebuah pertemuan pemerintah.
Banyak pihak masih belum tahu persih kebenaran laporan yang menyatakan Kim dalam kondisi kritis.
Informasi di Korea Utara pun sangat tertutup mengenai kondisi Kim. Media di Korea Utara pun tak mengungkap keberadaan dan kondisi terkini Kim dalam laporannya.
Korea Selatan pun sejauh ini tidak dapat mengkonfirmasi apakah kondisi kesehatan Kim dalam bahaya atau tidak.
Baca: Kronologi Kegiatan Kim Jong Un sebelum Menghilang dan Dikabarkan Kritis hingga Mati Otak
Seperti dilansir CNN dari seorang pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan Negeri Paman Sam tengah memantau informasi intelijen terkait kondisi Kim yang dalam bahaya besar setelah operasi.
Pejabat lain di intelijen AS yang juga enggan disebut namanya menyatakan hal yang sama.
Sementara itu Daily NK, sebuah Surat Kabar online yang berbasis di Korea Selatan yang berfokus pada Korea Utara, bahwa Kim baru saja menjalani operasi kardiovaskular pada 12 April.
Daily NK menjelaskan, kondisi kesehatan Kim makin memburuk dan harus menjalani operasi karena dia adalah perokok keras, obesitas, dan bekerja terlalu banyak.
Masih menurut media yang sama, sekarang Kim tengah dirawat di sebuah vila di Hyangsan setelah operasi.
Kim terakhir muncul di media negara Korea Utara pada 11 April lalu.
Pada 15 April--Korea Utara memperingati hari libur terpenting, ulang tahun kelahiran ayah pendiri negara itu, Kim Il Sung. Saat itu tak ada Kim Jong un hadir dalam acara itu.
Ketika itu banyak pihak mempertanyakan keberadaan dan apa gerangan yang membuat Kim tak hadir di acara paling penting di Korea Utara
"Ada sejumlah rumor baru-baru ini tentang kesehatan Kim (merokok, jantung, dan otak). Jika Kim dirawat di rumah sakit, maka itu akan menjelaskan mengapa ia tidak hadir pada perayaan penting April 15 , " kata Bruce Klingner, seorang peneliti Senior Fellow di Heritage Foundation dan mantan wakil kepala CIA untuk Korea Utara.
"Tetapi, selama bertahun-tahun, ada sejumlah rumor kesehatan palsu tentang Kim Jong-un atau ayahnya. Kita harus menunggu dan melihat."
Laporan-laporan itu masih belum dapat dikonfirmasi oleh otoritas Korea Utara. Mengingat Korea Utara dengan ketat mengontrol semua informasi terkait pemimpinnya, yang diperlakukan hampir seperti dewa di dalam negeri. (Yonhap/Mirro/NZ Herald/The Sun/FOX News/The News York Post/Reuters/CNN)