Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jerman dan Inggris Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Manusia 

Jerman dan Inggris yang berlomba mengembangkan vaksin akan melakukan uji klinis kandidat vaksin virus corona pada manusia.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Jerman dan Inggris Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Manusia 
Fresh Daily
Ilustrasi vaksin virus corona - Jerman dan Inggris Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 kepada pada Manusia  

TRIBUNNEWS.COM - Jerman dan Inggris berlomba mengembangkan vaksin untuk virus corona.

Dua negara tersebut akan melakukan uji klinis kandidat vaksin virus corona pada manusia pekan ini.

Sekarang ada sekira 150 proyek pembangunan di seluruh dunia.

Mengutip dari France24, rencana Jerman dan Inggris hanya di antara lima negara yang melakukan uji klinis pada manusia dan telah disetujui di seluruh dunia. 

Lebih lanjut, di Inggris, sukarelawan dalam percobaan di Universitas Oxford akan diberikan dosis pertama vaksin potensial berdasarkan virus yang ditemukan pada simpanse, Kamis (23/4/2020).

Baca: Wanita di Jerman Nyalakan Ratusan Lilin Wujud Duka Cita untuk Korban Virus Corona

Baca: Jika Vaksin Covid-19 Ditemukan, Indonesia Minta Harganya Dapat Dijangkau Negara Berkembang

Ilustrasi vaksin virus corona - Jerman dan Inggris Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 kepada pada Manusia 
Ilustrasi vaksin virus corona - Jerman dan Inggris Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 kepada pada Manusia  (Fresh Daily)

Sementara itu pada Rabu (22/4/2020), Badan Pengawas Jerman (PEI) memberikan lampu hijau percobaan pertama negara itu pada sukarelawan manusia.

Mereka akan menerima vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan Jerman Biontech dan raksasa AS Pfizer.

Berita Rekomendasi

Uji coba Oxford, yang dijalankan oleh Jenner Institute University, melibatkan 510 sukarelawan berusia antara 18 dan 55 pada fase pertama.

Peluang Berhasil 80 Persen

Lebih jauh, Direktur Penelitian, Profesor Sarah Gilbert memperkirakan, peluangnya untuk berhasil 80 persen.

Lembaga tersebut bertujuan mengembangkan satu juta dosis vaksin pada September 2020.

Mereka berharap dapat mendistribusikannya secepat mungkin setelah persetujuan. 

Sementara itu, PEI mengatakan, persetujuannya atas uji coba Biontech menandai "langkah signifikan" dalam membuat vaksin "tersedia sesegera mungkin". 

Pada fase pertama, akan terlihat 200 sukarelawan sehat berusia antara 18 dan 55 tahun.

Sukarelawan tersebut divaksinasi dengan varian vaksin.

Sementara fase kedua, untuk melihat masuknya sukarelawan yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi. 

Pada Rabu, CEO Biontech Ugur Sahin mengatakan pada konferensi pers, tes akan dimulai pada akhir April 2020.

Dia menambahkan, perusahaan diharapkan mengumpulkan data pertama pada akhir Juni atau awal Juli.

Biontech juga mengatakan, mereka dan Pfizer berharap untuk segera mendapatkan persetujuan regulator lalu menguji kandidat vaksin yang sama di AS. 

"Uji klinis lebih lanjut dari kandidat vaksin Covid-19 akan dimulai di Jerman dalam beberapa bulan ke depan," ungkap pihak PEI.

Baca: Dr Noor Hisham: Malaysia Siap Uji Coba Vaksin Bila Dipilih oleh Negara Mitra

Baca: Lembaga Eijkman Ungkap Alasan Indonesia Harus Bikin Vaksin Corona Sendiri

Kata Sekjen PBB

Para ahli memperkirakan, dibutuhkan setidaknya 12 hingga 18 bulan untuk mengembangkan vaksin baru.

Pekan lalu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, vaksin adalah satu-satunya jalan untuk mengembalikan kehidupan menjadi 'normal.

Guterres juga menyerukan agar proyek-proyek pembangunan dipercepat. 

Resolusi PBB yang diadopsi pad Senin (20/4/2020), juga menyerukan akses merata, efisien dan tepat waktu terkait vaksin apa pun yang mungkin dikembangkan. 

Selain dari Biontech dan Oxford, tiga uji klinis lain pada manusia telah disetujui di seluruh dunia sejak pertengahan Maret 2020.

Pengembang China dan AS di antara yang pertama bergerak untuk kandidat vaksin.

Kandidat Vaksin yang Dikembangkan

Lebih lanjut, Beijing menyetujui uji coba pertama untuk vaksin yang dikembangkan oleh Akademi Ilmu Kedokteran Militer.

Uji coba tersebut didukung militer dan perusahaan bioteknologi yang terdaftar di Hong Kong, CanSino Bio pada 16 Maret. 

Pengembang obat AS Moderna mengatakan, telah memulai tes manusia untuk vaksin mereka dengan Institut Kesehatan Nasional AS. 

Laboratorium AS lainnya, Inovio Pharmaceuticals yang berbasis di San Diego, memulai uji coba manusia tahap pertama pada 6 April 2020.

Sementara Biontech memuji apa yang disebutnya "program pembangunan global" pada Rabu (22/4/2020), pencarian vaksin juga telah menjadi penyebab gesekan antar negara. 

Perusahaan Jerman CureVac Konfirmasi Donald Trump Tidak Mencoba Beli Vaksin Corona
Perusahaan Jerman CureVac Konfirmasi Donald Trump Tidak Mencoba Beli Vaksin Corona (Curevac)

Bulan lalu sebuah laporan surat kabar menuduh, AS telah berusaha membeli hak eksklusif untuk penelitian vaksin yang dilakukan oleh CureVac, perusahaan Jerman lainnya. 

Meskipun CureVac dan pejabat AS menolaknya sebagai tidak berdasar.

Laporan surat kabar tersebut menyebabkan kemarahan di Berlin, dan mendorong Menteri Ekonomi Peter Altmaier.

Belum Ada Kandidat Vaksin yang Disetujui

Sebagai catatan, saat ini belum ada vaksin atau obat yang disetujui untuk penyakit Covid-19.

Virus corona telah menewaskan lebih dari 170.000 orang di seluruh dunia dan menginfeksi lebih dari dua juta.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani) 

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas