Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daftar Calon Kuat Pemimpin Korea Utara Jika Kim Jong Un Meninggal Dunia

Kim yo Jong yang berusia 31 tahun adalah satu-satunya figur terpenting dalam rezim Korea Utara setelah Kim Jong Un.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Daftar Calon Kuat Pemimpin Korea Utara Jika Kim Jong Un Meninggal Dunia
Kevin Lim/The Straits Times via AP
Donald Trump dan Kim Jong Un saat bertemu di Singapura pada 2018. Trump, mengaku hubungannya dengan Kim Jong Un sangat baik. Ia pun mengungkapkan harapannya untuk pemimpin Korea Utara ini, seperti yang diberitakan NBC News, Rabu (22/4/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Pemimpin Korea Utara dikabarkan meninggal dunia, setelah sempat dilaporkan sedang dalam kondisi kritis usai menjalani operasi jantung.

Seorang pakar Semenanjung Korea meyakini, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meninggal, dengan berbagai gambar dan artikel mengenai kabar itu menyebar di dunia maya.

Wakil direktur kanal Hong Kong Satellite TV mengklaim bahwa Kim Jong Un meninggal, yang kemudian diperkuat keterangan pakar Semenanjung Korea, Jang Sung-min.

IBTimes Sabtu (25/4/2020) melansir pernyataan, Chairman The World and Northeast Asia Peace Forum yang menyiratkan kepercayaan bahwa kabar itu benar.

Media bernama Kuki News, Jang mengutip ucapan sumber bahwa pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu berada dalam kondisi serius.

"Kondisi kesehatan Kim Jong Un sangat serius. Kemudian pada pagi ini, pemerintah Korut menyimpulkan mustahil bagi mereka menyelamatkannya," kata Jang.

Berita Rekomendasi

Kepada siapa suksesi kekuasaan akan jatuh jika benar Kim Jong Un meninggal dunia?

Beberapa ahli percaya adik perempuannya, Kim Yo Jong, akan melangkah sebagai pemimpin berikutnya, menurut media Inggris, The Sun.

Kim Yo Jong yang berusia 31 tahun adalah satu-satunya figur terpenting dalam rezim Korea Utara setelah Kim Jong Un.

Baca: Bulan Puasa Arisan Selebritis Charity II Bagi - Bagi Nasi Kotak Dan Masker.

Kim Yo Jong dipandang sebagai kunci untuk menjaga Dinasti Kim berkuasa di Korea Utara.

Kandidat yang kurang kuat adalah kakak mereka, Kim Jong-Chul.

Dia diabaikan oleh ayahnya karena ia dianggap tidak cerdas secara politis atau tidak cukup kuat untuk melawan musuh-musuh Korea Utara.

Kandidat lain adalah pemimpin nomor 2 saat ini di Korea Utara, Choe Ryong-Hae-yang telah berkembang beberapa tahun terakhir.

Dia tidak menerima perhatian publik tertentu saat kematian ayahnya, Kim Jong-Il.

Meskipun dia menjadi aset kunci dalam mengamankan kepemimpinan Kim Jong-un.

Sumber lain mengatakan kepada Fox, bahwa Korea Utara dapat diperintah oleh kepemimpinan kolektif elit Partai, mirip dengan Uni Soviet setelah masa Joseph Stalin.

AS Siapkan Rencana Kontijensi

Pemerintah AS memiliki rencana kontinjensi, setelah laporan mengenai kondisi kesehatan Kim dalam bahaya. Termasuk apabila Kim meninggal.

Sumber New York Post menjelaskan mengenai rencana AS itu, tetapi dia belum bisa memastikan seberapa seberapa besar kebenaran laporan, yang mengklaim Kim dalam kondisi buruk setelah operasi kardiovaskular.

Baca: Hapus Make Up, Wajah Asli Barbie Kumalasari Bikin Boy William Terkejut: Gila! Ini Muka Asli Lu?

Rencana tersebut mencakup kemungkinan terjadinya krisis kemanusiaan berskala besar di dalam negara tertutup itu, seperti bencana kelaparan, menurut laporan itu.

Seorang pejabat yang enggan namanya disebut, menggambarkan sebuah prakiraan yang akan terjadi di Korea Utara. Kondisi buruk akan terjadi, yakni jutaan orang menghadapi kelaparan dan eksodus massal pengungsi Korea Utara ke China.

Sumber intelijen mengatakan kepada Fox News bahwa bagian dari rencana akan mengandalkan negara tetangga China untuk melangkah masuk dan membantu mengelola situasi di Korea Utara.

Karena logistik AS akan mendapat penolakam dalam memberikan bantuan kemanusiaan.

Trump Berharap Kim Jong Un Baik-Baik Saja

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku tidak mengetahui kondisi Kim Jong Un sedang sakit atau tidak.

Hal itu disampaikannya saat ditanya awak media mengenai rumor pemimpin Korea Utara tengah alami sakit parah dan dalam kondisi kritis.

Namun Trump berharap Kim baik-baik saja.

"Itu laporan yang disebutkan dalam berita. Kita tidak tahu (kondisinya-red)."

"Saya hanya bisa mengatakan ini, saya berharap dia baik-baik saja," kata Trump ketika ditanya tentang kondisi Kim.

Trump mengatakan punya hubungan baik dengan Kim.

"Saya punya hubungan yang sangat baik dengan dia," kata Trump.

Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien mengatakan kepada para wartawan, AS tengah memantau terus perkembangan laporan mengenai kondisi kesehatan Kim.

"Kami memantau laporan ini. Seperti yang Anda tahu, Korea Utara adalah masyarakat yang sangat tertutup, tidak ada pers bebas di sana. Mereka sangat merahasiakan setiap informasi yang mereka punya, termasuk mengenai kesehatan Kim Jong un," kata O'Brien.

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.Korea Selatan dan China membantah isu Kim Jong Un yang dikabarkan tengah sakit parah setelah menjalani operasi jantung.
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.Korea Selatan dan China membantah isu Kim Jong Un yang dikabarkan tengah sakit parah setelah menjalani operasi jantung. (AFP)

Dia menambahkan, intelijen AS dan Departemen Pertahanan sedang memantau tiap perkembangan yang ada.

Para pejabat dan sumber Korea Selatan dan China meragukan laporan Kim sedang mengalami sakit parah setelah operasi kardiovaskular atau beda jantung.

Pada Selasa (22/4/2020), Presiden Korea Selatan, mengatakan tidak ada tanda-tanda yang tidak biasa atau luar biasa dari Korea Utara.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong un, dikabarkan sedang berada dalam bahaya serius setelah menjalani operasi.

Rumor mengenai kondisi kesehatan itu muncul ketika Kim baru-baru ini melewatkan perayaan ulang tahun kakeknya pada 15 April.

Kim Yo Jong, adik Kim Jong Un ini dinilai sebagai pengganti terkuat sang kakak untuk menjadi pemimpin Korea Utara selanjutnya.
Kim Yo Jong, adik Kim Jong Un ini dinilai sebagai pengganti terkuat sang kakak untuk menjadi pemimpin Korea Utara selanjutnya. (Jorge Silva/AP via The Guardian)

Empat hari sebelum itu, Kim terlihat di sebuah pertemuan pemerintah.

Seperti dilansir CNN dari seorang pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan Negeri Paman Sam tengah memantau informasi intelijen terkait kondisi Kim yang dalam bahaya besar setelah operasi.

Pejabat lain di intelijen AS yang juga enggan disebut namanya menyatakan hal yang sama.

Sementara itu Daily NK, sebuah Surat Kabar online yang berbasis di Korea Selatan yang berfokus pada Korea Utara, bahwa Kim baru saja menjalani operasi kardiovaskular pada 12 April.

Daily NK menjelaskan, kondisi kesehatan Kim makin memburuk dan harus menjalani operasi karena dia adalah perokok keras, obesitas, dan bekerja terlalu banyak.

Masih menurut media yang sama, sekarang Kim tengah dirawat di sebuah vila di Hyangsan County setelah operasi.

Kim terakhir muncul di media negara Korea Utara pada 11 April lalu.

Pada 15 April--Korea Utara memperingati hari libur terpenting, ulang tahun kelahiran ayah pendiri negara itu, Kim Il Sung. Saat itu tak ada Kim Jong un hadir dalam acara itu.

Ketika itu banyak pihak mempertanyakan keberadaan dan apa gerangan yang membuat Kim tak hadir di acara paling penting di Korea Utara

"Ada sejumlah rumor baru-baru ini tentang kesehatan Kim (merokok, jantung, dan otak). Jika Kim dirawat di rumah sakit, maka itu akan menjelaskan mengapa ia tidak hadir pada perayaan penting April 15," kata Bruce Klingner, seorang peneliti Senior Fellow di Heritage Foundation dan mantan wakil kepala CIA untuk Korea Utara.

Baca: Profil Kim Jong Un, Pemimpin Korea Utara yang Dikabarkan Meninggal hingga Trending di Twitter

"Tetapi, selama bertahun-tahun, ada sejumlah rumor kesehatan palsu tentang Kim Jong-un atau ayahnya. Kita harus menunggu dan melihat."

Laporan-laporan itu masih belum dapat dikonfirmasi oleh otoritas Korea Utara. Mengingat Korea Utara dengan ketat mengontrol semua informasi terkait pemimpinnya, yang diperlakukan hampir seperti dewa di dalam negeri. (NZ Herald/The Sun/FOX News/The News York Post/Reuters/CNN)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas