PM Selandia Baru Jacinda Ardern Klaim Tidak Ada Kasus Corona Baru di Negaranya
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengklaim Selandia Baru tidak ada kasus infeksi virus corona baru.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNEWS.COM - Perdana Menteri Jacinda Ardern mengklaim Selandia Baru tidak memiliki kasus infeksi virus corona baru.
Dikutip Tribunnews dari BBC, menurut Ardern, negara tersebut telah menghentikan transmisi komunitas, yang secara efektif menghilangkan virus corona.
Para pejabat pun memperingatkan agar tidak berpuas diri.
Mereka mengatakan, bukan berarti kasus virus corona berakhir total.
Baca: PM Selandia Baru Dipuji Tangani Covid-19, Ini yang Dilakukan Jacinda Ardern
Baca: PM Selandia Baru, Jacinda Ardern Jadi Pemimpin Terbaik dalam Melawan Virus Corona
Mulai Selasa (28/4/2020), beberapa kegiatan bisnis, layanan kesehatan, dan pendidikan akan dapat dilanjutkan.
Tetapi kebanyakan orang masih akan diminta untuk tetap tinggal di rumah dan menghindari semua interaksi sosial.
"Kami membuka ekonomi, tapi kami tidak membuka kehidupan sosial masyarakat," tegas Ardern.
Jumlah Kasus Rendah
Lebih jauh, Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield memberikan komentarnya terkait jumlah kasus infeksi corona.
Bloomfield mengatakan, rendahnya jumlah kasus baru dalam beberapa hari terakhir menunjukkan Selandia Baru mencapai tujuannya.
"Memberi kami keyakinan, kami telah mencapai tujuan untuk menghilangkan virus corona," kata Bloomfield.
Bloomfield memperingatkan, menghilangnya virus corona tak berarti tidak akan ada kasus virus corona baru.
"Tetapi, itu berarti kita tahu dari mana kasus kita berasal," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Selandia baru telah melaporkan kurang dari 1.500 kasus infeksi virus corona yang dikonfirmasi.
Sejumlah 19 kematian tercatat pada Senin (27/4/2020) ini.
Klaim Kemenangan
"Tidak ada transmisi komunitas luas yang tidak terdeteksi di Selandia Baru," kata Ardern.
"Kami telah memenangkan pertempuran itu," tegas Ardern.
Lebih lanjut, Ardern menuturkan, Selandia Baru harus tetap waspada, jika ingin tetap seperti itu.
Bagaimana Selandai Baru Merespon Virus Corona?
Negara ini memberlakukan beberapa pembatasan terberat di dunia dalam perjalanan dan aktivitas sejak awal pandemi ketika negara itu hanya memiliki beberapa lusin kasus.
Ardern menutup perbatasan Selandia Baru dan mulai memberlakukan karantina dari semua kedatangan di negara itu.
Ia juga membawa Selandia Baru ke dalam lockdown yang ketat dan melakukan pengujian ekstensif dan operasi pelacakan kontak.
Lebih lanjut, pihak berwenang menutup pantai hingga taman bermain pada 26 Maret 2020 kemarin, demikian pula kantor dan sekolah.
Bar dan restoran juga ditutup, termasuk untuk dibawa pulang dan pengiriman.
Ardern mengatakan pemodelan mengindikasikan Selandia Baru bisa memiliki lebih dari 1.000 kasus dalam satu hari jika tidak melakukan lockdown dengan cepat.
Dia mengatakan negara itu tidak akan pernah tahu seberapa buruknya virus corona.
Tetapi, kata Ardern, melalui tindakan kumulatif Selandia Baru, negara tersebut telah menghindari yang terburuk.
Baca: Alasan Selandia Baru Mampu Menang Melawan Penyebaran Virus Corona Covid-19
Lokasi Terpencil di Selandia Baru dan Perbatasan Ditutup
Para ahli mengatakan, lokasi terpencil di Selandia Baru dan perbatasan ditutup.
Langkah tersebut merupakan upaya melawan penyebaran virus corona.
Pemerintah juga dipuji atas kejelasan pesannya selama krisis ini melanda Selandia Baru.
Pada tengah malam waktu setempat (12:00 GMT pada Senin), Selandia Baru akan beralih dari lockdown Tingkat Empat ke Tingkat Tiga.
Itu berarti sebagian besar bisnis akan dapat dibuka kembali, termasuk restoran.
Dengan catatan tidak melibatkan kontak tatap muka.
Apa yang terjadi di Australia?
Di Australia, peningkatan infeksi juga melambat dalam beberapa minggu terakhir.
Hanya ada 16 kasus baru yang dicatat pada Minggu (26/4/2020).
Sama dengan di Selandia Baru, pemerintahnya dipuji atas tanggapannya terhadap krisis ini.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap kepemimpinan negara telah meningkat.
Untuk diketahui, pembatasan mereda di sebagian daerah.
Baca: Gaji PM hingga Menteri Selandia Baru Dipotong 20 Persen Selama 6 Bulan karena Covid-19
Beberapa negara bagian dikabarkan berencana untuk melonggarkan aturan jarak sosial dan mengizinkan pertemuan luar ruangan yang lebih besar pekan ini.
Lebih jauh, di Queensland mulai Sabtu, orang akan bebas berbelanja pakaian, piknik di taman, atau berenang di pantai selama berjarak 40 menit berkendara dari rumah.
Australia Barat juga bergabung dengan Australia Selatan dalam memperluas batas pertemuan dua orang nasional menjadi 10 orang.
Namun, sebagian besar warga Australia masih diharuskan untuk tinggal di rumah kecuali mereka memiliki alasan penting untuk bekerja, berbelanja, atau berolahraga.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)